Lampung – Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Lampung, Rycko Menoza SZP, M.B.A., mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran organisasi Pemuda Pancasila di wilayah Lampung agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu konflik antarorganisasi masyarakat (ormas). Instruksi ini menyusul sejumlah peristiwa bentrok antarormas yang terjadi di beberapa daerah.
“Menyikapi situasi di beberapa daerah yang terjadi bentrok antarormas, saya mengimbau seluruh anggota Pemuda Pancasila Lampung, baik di tingkat MPC, PAC, Ranting, maupun Anak Ranting, untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menjaga kondusivitas agar konflik tidak meluas,” ujar Rycko, Rabu (15/1).
Instruksi ini sejalan dengan arahan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, KPH H. Japto S. Soerjosoemarno, S.H., yang meminta seluruh anggota organisasi untuk menghindari konflik. Japto menegaskan bahwa Pemuda Pancasila adalah ormas yang mendukung pemerintah dan berperan aktif dalam memajukan bangsa.
“Kita adalah mitra pemerintah yang bertujuan memajukan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, saya tidak ingin mendengar lagi adanya konflik atau bentrokan. Jangan terprovokasi oleh masalah-masalah yang berkembang,” tegas Japto.
Diketshui, Peristiwa bentrok antarormas pertama kali dilaporkan terjadi di Blora akibat kesalahpahaman antara Pemuda Pancasila dan ormas Grib. Insiden serupa kemudian menyusul di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (15/1), sekitar pukul 14.30 WIB. Berdasarkan laporan dari DetikJabar, bentrokan di Bandung menyebabkan enam orang luka-luka. Dua mobil dan satu sepeda motor yang terparkir di lokasi juga mengalami kerusakan.
Polisi segera mengamankan lokasi kejadian dan mengerahkan tim Inafis untuk melakukan identifikasi lebih lanjut.
Rycko berharap, seluruh anggota Pemuda Pancasila Lampung dapat menjadi teladan dalam menjaga stabilitas sosial di tengah masyarakat. “Kita harus mengedepankan nilai-nilai Pancasila, menjaga persatuan, dan menjadi mitra yang baik bagi pemerintah serta masyarakat,” tutupnya.(*).
