SERAMBI LAMPUNG – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersama Paluma Nusantara, Mitra Bentala dan Asian Disaster Preparadhea Center (ADPC) menggelar workshop diseminasi hasil dan pembelajaran implementasi program, Rabu, 12 Maret 2025, di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi Lampung, Paluma Nusantara, Mitra Bentala dan Asian Disaster Preparedness Centre (ADPC). Dimana, pihak-pihak tersebut telah berkontribusi dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun ketangguhan masyarakat.

Project Manager Sprint Nanang Priyana, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah setempat. Sehingga progran Sprint dapat berjalan dengan baik.
Dia mengatakan, selama berada di Lampung Selatan pihaknya turut melakukan pendampingan terhadap UMKM dan turut serta dalam isu perubahan iklim dengan pendampingan pengolaan sampah.
“Harapan kami, program yang telah dilaksanakan ini dapat berkelanjutan, bukan hanya empat desa yang dibina. Tapi, dikembangkan ke daerah lain,”katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan Ahmad Herry yang membacakan sambutan Bupati Lamsel Radityo Egi Pratama menyampaikan, jika kabupaten ini merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana alam, seperti tsunami dan letusan Gunung Anak Krakatau.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai resiko bencana yang mungkin terjadi.
“Salah satu upaya nyata yang telah dilakukan adalah melalui Program Tangguh Siap, yang telah berjalan selama 4 tahun di wilayah pesisir,” ujarnya.
Menurut dia, program tersebut telah memberikan dampak yang sangat positif, dengan mengintegrasikan upaya mitigasi resiko sosial ekonomi ke dalam program pembangunan daerah, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana.
“Keberhasilan program ini juga terlihat dari peningkatan ketangguhan komunitas, terutama bagi kelompok-kelompok berisiko tinggi seperti perempuan dan penyandang disabilitas,” katanya.
Selain itu, jelas dia, program tersebut telah mendorong masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kolektif mereka dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari bencana alam hingga isu kesehatan dan mata pencaharian. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan dalam membangun ketangguhan masyarakat di Desa Canti dan Desa Rajabasa, Kecamatan Rajabasa. Program ini sangat relevan dengan visi kita bersama untuk menciptakan masyarakat yang siap menghadapi bencana, sekaligus mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha-usaha yang dikelola secara mandiri.
“Dalam kesempatan ini saya juga memberikan apresiasi kepada Paluma Nusantara dan Asian Disaster Preparedness Centre (ADPC), yang telah melaksanakan program Strengthening Partnership for Community Resilience in Indonesia and Timor Leste (SPRINT),”jelasnya. (MAN)
