SERAMBI LAMPUNG – Ribuan jamaah memenuhi halaman Pondok Pesantren Al Huda, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Minggu (15/6/2025) sore. Suasana penuh khidmat dan semangat menyelimuti kegiatan Pengajian Triwulan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jati Agung yang digelar sebagai bentuk penguatan iman, sinergi, dan silaturahmi antaranggota.
Di bawah langit cerah dan semilir angin sore, sekitar 1.000 jamaah Muslimat NU tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Dengan mengenakan seragam hijau khas Muslimat NU, mereka memulai acara dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Subbanul Wathon, Mars Muslimat NU, serta lantunan sholawat Nabi yang menggema penuh kekhusyukan.
Acara ini menjadi lebih istimewa karena dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari para ulama, tokoh Muslimat NU, hingga jajaran pemerintah dan tokoh masyarakat, diantaranya, Kyai Ahmad Habib, pimpinan Ponpes Al Huda
Kyai Komarunizar, S.Ag., M.Pd.I, penceramah dan tokoh PWNU Lampung, Ustadz Wahono Rahman, Ustadz Anshori, Ustadzah Hajjah Niswatin, Aida, Hajjah Umi Hayati, Umi Mulyani, hingga, Bu Nyai Fenty Anggraini, S.Ag, Ketua LKKNU Provinsi Lampung sekaligus Sekretaris PC Muslimat NU Bandarlampung.
Turut pula mendukung kehadiran unsur Forkopimcam Jati Agung, kepala desa, hingga pengurus MWC NU serta Ranting Muslimat NU se-kecamatan Jati Agung.
Forum Ilmu dan Spirit Dakwah yang Mencerahkan
Dalam sambutannya, Ketua PC Muslimat NU Lampung Selatan, Ustadzah Hajjah Niswatin, mengajak seluruh jamaah untuk terus menjaga kekompakan dalam berorganisasi dan aktif mengikuti pengajian. “Dengan menambah ilmu, insyaAllah hidup kita akan semakin berkah,” ujarnya.
Sementara itu, Kyai Komarunizar dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya menjaga esensi pengajian sebagai sarana pencucian hati, bukan tempat menyebar kebencian. Ia mengutip hadist shahih dari Bukhari dan Muslim tentang keutamaan majelis dzikir dan ilmu, seraya mengajak para mubaligh menghindari ujaran kebencian dalam ceramah.
“Forum pengajian adalah ladang cinta kasih dan ketenangan batin. Bila diisi caci maki, maka kita mencederai nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” tegas Kyai Komarunizar.
Beliau juga mengajak Muslimat NU menjadi pelopor dalam menjaga shalat lima waktu, menghidupkan rumah dengan nilai keislaman, serta menjadi influencer yang menebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
Dukungan Penuh dari PW Muslimat NU Provinsi Lampung
Ketua PW Muslimat NU Provinsi Lampung, Ustadzah Fita Nadia, turut memberikan apresiasi atas kiprah aktif Muslimat NU dari pusat hingga akar rumput. Ia menegaskan bahwa gerakan Muslimat NU saat ini tidak hanya menjadi pilar keagamaan, tetapi juga agen pemberdayaan masyarakat.
> “Muslimat NU adalah motor penggerak menuju Indonesia Emas. Mereka hadir memperkuat mental spiritual dan sosial kemasyarakatan,” ujar Fita Nadia.
Acara ditutup dengan pembagian doorprize sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat kepada para jamaah. Kegiatan ini menjadi momentum berharga untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meneguhkan komitmen Muslimat NU sebagai pilar dakwah yang meneduhkan.*
