Serambi Lampung.com – Rotasi dan mutasi jabatan dalam struktur pemerintahan merupakan keniscayaan dalam dinamika birokrasi. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, kembali menunjukkan langkah politik administrasi yang tegas melalui perombakan tiga pejabat eselon II, yang resmi dilantik pada Rabu, 16 Juli 2025.
Nama-nama yang terlibat dalam rotasi kali ini bukan figur sembarangan. Descatama Paksi Moeda, yang selama ini dikenal energik di Dinas Pemuda dan Olahraga, kini didaulat menjadi Sekretaris DPRD Lampung, sebuah posisi strategis yang membutuhkan kecermatan, diplomasi, serta kepekaan politik. Sementara itu, Tina Malinda mengemban amanah baru sebagai Kepala Biro Adpim, pos penting dalam mengelola wajah dan citra pimpinan daerah. Meiry Harika Sari pun tak kalah penting, kini menjabat Kadispora setelah sebelumnya menjadi nahkoda di BKD.
Langkah Gubernur ini perlu kita apresiasi. Rotasi ini bukan semata soal pergeseran jabatan, tetapi mengandung harapan besar akan terjadinya percepatan kerja dan penyegaran etos birokrasi. Bahwa aparatur sipil negara harus siap ditempatkan di mana pun sesuai kebutuhan organisasi, demi satu tujuan: pelayanan publik yang semakin baik.
Namun demikian, masyarakat tentu berharap rotasi ini tidak sekadar mengganti wajah, tetapi juga membawa perubahan nyata. Efektivitas, inovasi, dan profesionalisme harus menjadi ruh baru di setiap tempat yang kini mereka pimpin. Tantangan birokrasi hari ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga kecepatan merespons aspirasi masyarakat dan kemajuan zaman.
Rotasi ini juga menjadi pengingat bahwa jabatan adalah amanah, bukan hadiah. Maka, setiap pejabat yang dilantik wajib membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan bukanlah sia-sia. Transparansi, akuntabilitas, dan loyalitas pada kepentingan rakyat harus menjadi kompas utama dalam bekerja.
Semoga rotasi ini bukan hanya jadi simbol penyegaran, tapi juga awal dari babak baru birokrasi yang lebih gesit, bersih, dan melayani.
Editor: Muslim Pranata
