Serambi Lampung.com – Dalam rangkaian kegiatan Bulan Bakti 2025, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung kembali menghadirkan aksi nyata melalui Medora Project: Main Act Desa I & II, yang terfokus pada isu kesehatan masyarakat, khususnya penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC). Tahun ini, Medora Project mengusung tema besar ATHENA (Action for Tuberculosis Health: Elimination, Nurturing, and Awareness) yang menekankan pentingnya eliminasi TBC melalui edukasi, skrining dini, dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan Main Act Desa I dilaksanakan di Desa Sinar Ogan dengan fokus utama pada penyuluhan serta pemeriksaan dini penyakit TBC. Menghadirkan narasumber dr. Laisa Azka, Sp.P., spesialis paru, kegiatan ini mengangkat topik “Satu Desa Peduli TB: Bersama Lawan Penyakit, Hapus Stigma”.
Materi penyuluhan membahas gejala-gejala TBC seperti batuk lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan, serta pentingnya peran PMO (Pengawas Menelan Obat) dalam mendampingi pasien selama proses pengobatan. Kegiatan dilanjutkan dengan skrining TBC gratis oleh tim mahasiswa bersama PPDS Pulmonologi, meliputi form isian gejala, pemeriksaan dasar, hingga konsultasi awal.
Warga yang mengikuti skrining mendapatkan TBC Kit berisi masker, tisu, hand sanitizer, vitamin, dan minuman elektrolit untuk mendukung hidrasi. Antusiasme tinggi dari masyarakat menjadi bukti bahwa program ini diterima dengan baik dan membangun kesadaran kolektif terhadap bahaya TBC.
Masih di Desa Sinar Ogan, Main Act Desa II dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025. Kegiatan ini mengusung pendekatan edukatif dan partisipatif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengobatan TBC dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course).

Seminar bertajuk “TB Bisa Sembuh untuk Desa Sehat: Yuk Kenali Pengobatan DOTS & Peran PMO!” dibawakan oleh dr. Anisa Nuraisa Djausal, M.KM. Melalui metode pre-test dan post-test, panitia mengukur sejauh mana efektivitas penyampaian materi kepada peserta.
Tak hanya edukatif, kegiatan ini juga menghadirkan workshop pembuatan sabun cuci tangan yang disambut antusias oleh warga. Setelah sabun selesai dibuat, warga membubuhkan cap tangan sebagai simbol komitmen menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lalu mempraktikkan enam langkah cuci tangan yang benar secara kolektif.
Sebanyak 50 warga Desa Sinar Ogan antusias mengikuti kegiatan Main Act Desa 1, sementara pada Main Act Desa 2 tercatat 24 peserta hadir, termasuk sejumlah kader desa yang turut berperan aktif dalam pelaksanaan acara bersama 32 panitia dari mahasiswa FK Unila. Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan Athena’s Legion diberikan kepada peserta paling aktif selama rangkaian kegiatan berlangsung.

Ketua Pelaksana Medora Project 2025, Faris Novaldi, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya rangkaian kegiatan ini.
“Alhamdulillah acara Main Act Desa I dan II dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat. Warga jadi lebih paham mengenai penyakit tuberkulosis, peran PMO, serta pentingnya menjaga kebersihan untuk pencegahan TBC,” ungkap Faris.
Melalui edukasi, skrining, hingga pelatihan keterampilan praktis seperti pembuatan sabun, Medora Project 2025 membuktikan bahwa pengabdian mahasiswa tidak hanya berhenti pada teori, tetapi mampu menjangkau masyarakat secara langsung dengan solusi konkret. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan kolaboratif, kegiatan ini membentuk masyarakat desa yang lebih waspada, peduli, dan berdaya dalam menghadapi TBC. (*)
