SERAMBI LAMPUNG – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan gandeng Para pelaku usaha dalam rangka operasi pasar murah yang mulai dilaksanakan sejak Rabu – Kamis, 8 – 30 Oktober 2025.
Para pelaku usaha tersebut antara lain Perum Bulog, PT. Sungai Budi Group (CV. Bumi Waras) Bandar Lampung, PT. Pertamina, CV. Indra Jaya, PT. Domus Jaya, Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT. Domus Jaya, PT. Lampung Distribusindo Raya (Wings) dan CV.Indra Jaya.

Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lampung Selatan Wahidin Amin, mengatakan operasi pasar murah tahun 2025 ini sebuah kegiatan nyata dari pemerintah daerah untuk hadir langsung di tengah masyarakat.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lampung Selatan beserta seluruh Dinas/Instansi pendukung serta seluruh pelaku usaha/perusahaan yang telah ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan pasar murah ini,”ujarnya, Rabu, 8 Oktober 2025, di Desa Hajimena, Kecamatan Natar.
Menurut dia, operasi pasar murah ini merupakan agenda rutin tahunan yang sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pangan. Selain itu, kegiatan operasi pasar murah ini merupakan kelanjutan dari pasar murah tahap pertama yang telah sukses kita laksanakan sebelumnya pada 3 Maret hingga 24 Maret 2025 di 17 kecamatan.
“Pada hari ini, kita membuka tahap kedua pasar murah, yang dilaksanakan mulai 8 Oktober hingga 30 Oktober 2025 dan hari ini, Kecamatan Natar menjadi lokasi perdana. Kita akan bergerak secara bergilir hingga berakhir nanti di Kecamatan Rajabasa,”katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan ini bukan hanya kegiatan teknis, tetapi juga sebagai gerakan kolektif untuk melawan ketimpangan harga dan membantu masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi. Kita semua merasakan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, Gas elpiji dan gula dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami fluktuasi. Kenaikan harga ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menyentuh martabat hidup masyarakat kecil. Masyarakat yang penghasilannya tetap. Namun, harga naik terus, mereka butuh solusi, bukan hanya simpati. Maka, itulah sebabnya kita turun langsung ke lapangan.
“Dalam konteks nasional, kita tengah menghadapi tantangan besar, perubahan iklim, krisis pangan global serta ketegangan geopolitik yang mengganggu rantai pasokan pangan. Tapi, kita tidak boleh menjadikan hal itu alasan untuk berdiam diri. Pemerintah harus hadir. Bukan hanya melalui regulasi, tapi juga melalui aksi nyata dan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat,”jelasnya.
Dia pun menambahkan, Kabupaten Lampung Selatan terus berbenah dengan menjalankan program Agro Edu Wisata yang nantinya menjadi barometer baru dalam upaya peningkatan kesejahteraan di bidang pendidikan, ketahanan pangan dan pariwisata. Pasar murah ini merupakan salah satu bentuk nyata dari kehadiran pemerintah beserta swasta dan pelaku usaha di tengah masyarakat dalam rangka menjaga ketahanan pangan di kabupaten ini.
“Saya mengajak semua pihak, aparatur kecamatan dan desa, pelaku UMKM dan seluruh masyarakat untuk mengawal kegiatan ini agar tepat sasaran, efisien dan memberikan manfaat sebesar-besarnya. Mari kita jadikan pasar murah ini bukan sekedar agenda tahunan, tapi sebagai gerakan sosial ekonomi yang berkelanjutan demi mewujudkan Lampung Selatan yang maju menuju Indonesia emas tahun 2025,”tambahnya. (MAN)
