Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan tekadnya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, dan sepenuhnya berpihak kepada rakyat. Dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Presiden menyampaikan komitmennya untuk bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba menghambat kebijakan pro-rakyat.
“Saya mengajak seluruh rekan dalam pemerintahan dan kabinet Merah Putih untuk berani mengoreksi diri, membangun pemerintahan yang bersih, bebas dari penyelewengan dan korupsi. Itu adalah tekad kami,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga memperingatkan para pejabat yang tidak mendukung agenda pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Ia menegaskan bahwa sejak awal telah memberikan peringatan kepada seluruh jajarannya.
“100 hari pertama saya sudah memberi peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, yang tidak mau mengikuti tuntutan rakyat untuk pemerintahan bersih, saya akan tindak tegas,” katanya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan gentar menghadapi berbagai tantangan dan pihak-pihak yang berusaha menghambat perubahan. Ia memastikan bahwa fokus utama pemerintahannya tetap bekerja demi kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Saya pernah mengatakan kepada seluruh aparat: bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan. Kesetiaan kita adalah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengenang sosok KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pemimpin yang berani menjaga nilai-nilai moderasi Islam dan keberagaman.
“Di zaman Gus Dur, jika ada kelompok minoritas yang diancam oleh kelompok radikal, justru NU yang tampil menjaga tempat-tempat ibadah mereka,” ujar Presiden Prabowo.
Dengan komitmen kuat untuk membangun pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.(red).
