SERAMBI LAMPUNG – Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama menyatakan
kegiatan sosialisasi sistem pelaporan penyuluh pertanian inI dalam rangka swasembada pangan dan untuk meningkatkan kapasitas sistem pelaporan penyuluh pertanian. Sehingga, efektifitas dalam bekerja dapat meningkat lebih baik.
“Jadi, lebih kearah digitalisasi dan kedepan kami juga akan melakukan modernisasi pertanian,”ujarnya, Kamis, 24 April 2025, ketika diwawancarai usai membuka kegiatan sosialisasi sistem pelaporan penyuluh pertanian.
Dalam sambutanya, Egi mengatakan
Lampung Selatan merupakan daerah agraris, dengan mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian. Luas lahan baku sawah di wilayah Lamsel mencapai 38.654,74 hektare. Sementara lahan kering seluas 80.015 hektare. Dimana, sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi daerah yang ditunjukkan melalui berbagai pencapaian komoditas unggulan antara lain Padi dengan produksi sebesar 335.112 Ton Gabah Kering Giling (GKG) dan produktivitas 5,82 ton/hektare. Sehingga menempatkan Lamsel pada peringkat ke-4 di Provinsi Lampung.
Lalu, untuk jagung dengan produksi 824.197 ton, peringkat ke-2,Bawang Merah 400 ton, peringkat ke-2 se provinsi Lampung, Cabe merah kriting produksinya 1.714 ton,
Pisang, 755.984 ton, peringkat ke-1 se Provinsi Lampung, Kelapa Dalam, 20.340 ton, peringkat pertama dan
Kelapa Sawit, 9.918 ton. Meskipun, masih berada di peringkat ke-6. Namun, memiliki potensi besar untuk ditingkatkan.
“Pencapaian-pencapaian tersebut patut kita syukuri. Tapi, sekaligus menjadi tantangan untuk terus meningkatkan produktivitas, efisiensi dan nilai tambah sektor pertanian kita. Maka, kegiatan sosialisasi ini memiliki arti penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelaporan kegiatan penyuluh pertanian. Sistem pelaporan yang akurat dan berbasis teknologi akan menjadi landasan yang kuat untuk pembinaan petani yang efektif, terukur, dan akuntabel,”katanya.
Dia menjelaskan, pelaporan bukan sekedar kewajiban administratif. Namun, menjadi alat evaluasi serta bahan pengambilan kebijakan yang strategis. Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi, meningkatkan kapasitas penyuluh dalam mengelola sistem pelaporan, serta membangun komunikasi dua arah yang efektif antara penyuluh dan instansi terkait.
” Oleh sebab itu, Saya mengajak seluruh penyuluh untuk senantiasa meningkatkan kemampuan diri, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun penguasaan teknologi. Dunia pertanian kita terus berkembang, menghadapi tantangan perubahan iklim, kebutuhan pangan yang terus meningkat serta tuntutan globalisasi. Maka dari itu, penyuluh harus menjadi garda terdepan yang adaptif, inovatif, dan solutif dalam mendampingi petani,”jelasnya. (MAN)
