Warga Terpaksa Tandu Peratin Sakit di Pesisir Barat karena Tak Punya Akses Jalan

- Jurnalis

Jumat, 18 April 2025 - 17:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PESISIR BARAT, SERAMBILAMPUNG – Masyarakat Pekon Bandardalam Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) terpaksa mengevakuasi Peratin Bandardalam, Rudi Meilano dengan cara ditandu sekadarnya dan menempuh perjalanan kaki hingga sekitar 12 KM lebih, Jumat (18/4/2025), sekitar Pukul 09.00 WIB.

Peratin Wayharu, Dian Setiawan ketika dikonfirmasi via sambungan ponselnya mengatakan bahwa, masyarakat Bandar Dalam secara bergantian menggotong Peratin Bandardalam yang sakit menggunakan tandu yang terbuat dari susuan papan dan bambu.

“Informasinya beliau (Peratin Rudi Meilano-red) sakit perut tetapi sudah parah sehingga harus keluar dari wilayah Wayharu untuk dievakuasi menuju UPTD Puskesmas Bangkunat,” ungkap Dian.

Baca Juga :  Pj Sekda Tedi Zadmiko Cek Kondisi Bus Angkutan Mudik Lebaran

Dian menerangkan perjalanan evakuasi tersebut menempuh perjalanan yang cukup lama setidaknya tiga hingga empat jam perjalanan kaki, dengan rute melewati jalan darat, bibir pantai, hingga menyeberangi beberapa sungai besar.

“Jika ditotal jarak tempuh dari Bandardalam menuju Sumberrejo mencapai 12,2 KM dengan perkiraan perjalanannya membutuhkan waktu hingga empat jam. Maka dari itu evakuasi tersebut memang mengharuskan melibatkan banyak masyarakat yang dilakukan secara bergantian,” jelas Dian.

Dian berharap agar upaya dalam membuka keterisoliran Wayharu dapat segera terwujud. Sehingga kejadian-kejadian serupa tidak lagi terjadi dan masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbilang mendesak.

Baca Juga :  Truk Engkel Angkut 12 Penumpang Terjun ke Sungai di Pesibar, 3 Orang Tewas

“Kami sangat berharap upaya Pemkab Pesibar bersama Pemprov Lampung untuk mewujudkan harapan terbesar masyarakat Wayharu bisa segera dikabulkan pemerintah pusat. Ini tidak hanya tentang bagaimana ekonomi masyarakat bisa meningkat pesat, lebih penting dari itu adalah agar bagaimana masyarakat bisa cepat mendapatkan penanganan medis ketika dalam kondisi mendesak, sehingga nyawa seseorang bisa terselamatkan,” pungkas Dian. (Tina)

Follow WhatsApp Channel serambilampung.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

WSL Krui Pro 2025 Siap Digelar: 257 Peserta Terdaftar dari 17 Negara
Korupsi DD, Mantan Peratin Pekon Tanjung Kemala Pesibar Terancam 20 Tahun Penjara
Pemerintah Pekon Kotakarang Salurkan Beasiswa kepada 24 Mahasiswa
Miris! 2 Bocah Kakak Beradik di Pesibar Ditemukan Tewas Berpelukan
Derita Bocah SD di Pesisir Barat Jualan Es untuk Menyambung Hidup
13 KPM Pekon Padang Haluan Terima BLT Tahap I
Tiga Rumah Panggung Milik Warga Pesisir Barat Ludes Terbakar
HUT Ke-12 Pesisir Barat: Menuju Kematangan Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 20:28 WIB

WSL Krui Pro 2025 Siap Digelar: 257 Peserta Terdaftar dari 17 Negara

Senin, 19 Mei 2025 - 21:32 WIB

Korupsi DD, Mantan Peratin Pekon Tanjung Kemala Pesibar Terancam 20 Tahun Penjara

Senin, 19 Mei 2025 - 11:43 WIB

Pemerintah Pekon Kotakarang Salurkan Beasiswa kepada 24 Mahasiswa

Kamis, 15 Mei 2025 - 09:11 WIB

Miris! 2 Bocah Kakak Beradik di Pesibar Ditemukan Tewas Berpelukan

Sabtu, 3 Mei 2025 - 20:41 WIB

Derita Bocah SD di Pesisir Barat Jualan Es untuk Menyambung Hidup

Berita Terbaru

Lampung Utara

Viral Foto Napi Hisap Sabu Di Penjara “Skandal Di Lapas Kotabumi”

Sabtu, 14 Jun 2025 - 20:15 WIB