Eks Kepala Sekolah Prima Kotabumi Luruskan Isu Manipulasi Data Siswa

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 01:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTABUMI, SERAMBILAMPUNG – Nama Zulkarnain, S.Ag, eks Kepala Sekolah Prima Kotabumi, Lampung Utara, belakangan ini terseret isu miring. Ia dituding melakukan dugaan manipulasi data siswa di lembaga pendidikan yang pernah ia pimpin. Isu tersebut bergulir liar, bahkan menyeret kemungkinan adanya kerugian negara.

Mendengar tudingan itu, Zulkarnain memilih untuk tidak diam. Dengan wajah tenang namun tegas, ia memberikan klarifikasi di hadapan awak media, Jumat (22/8/2025). Baginya, membiarkan kabar keliru beredar tanpa diluruskan justru bisa menambah kesalahpahaman di tengah masyarakat.

“Jujur, saya kaget ketika mendengar isu itu. Kabar yang beredar tidak sesuai fakta. Data yang dijadikan dasar tuduhan masih data lama, sementara proses pembaruan belum dilakukan. Perlu saya sampaikan, Dapodik itu baru akan di-update setiap 31 Agustus. Jadi, data 2025 memang belum terinput, yang ada hanya data 2024,” ujarnya.

Menurut Zulkarnain, perubahan jumlah siswa merupakan hal yang wajar dalam dunia pendidikan. Dari 22 siswa pada 2023, tercatat dua orang lulus dan tiga pindah sehingga tersisa 17 siswa di 2024. Kemudian, pada 2025, tujuh siswa kelas IX lulus sehingga jumlahnya berkurang.

“Dari 17 siswa itu, tujuh sudah lulus. Lalu ada dua siswa keluar, yaitu Anissa (Kelas VII) dan Ahmad Hafidz Ar Rizik (Kelas IX) yang tidak mengikuti ujian. Jadi tersisa delapan siswa. Kemudian, saat penerimaan siswa baru (SPMB), SMP Prima mendapat tambahan dua siswa kelas VII, yakni Ubaydillah dan Reyhan. Maka total siswa aktif tahun 2025 berjumlah 10 orang,” jelasnya.

Baca Juga :  Heboh! Foto Diduga Napi Lapas Kotabumi Tengah Asyik Nyabu Viral Dimedsos

Ia merinci, dari total 10 siswa aktif tersebut, terdiri dari:

  • Kelas VII : 2 siswa
  • Kelas VIII : 5 siswa (yang baru saja mengikuti gladi ANBK)
  • Kelas IX : 3 siswa

“Adapun data di laman Jaga.id yang menunjukkan 17 siswa itu masih merujuk pada data 2024. Data terbaru 2025 akan muncul setelah proses cut off dan verval di Dapodik pada 31 Agustus 2025. Setelah itu, jumlah siswa aktif resmi akan tercatat 10 orang,” tambahnya.

Terkait kondisi di lapangan saat media mendapati hanya sedikit siswa hadir, Zulkarnain memberikan penjelasan.

“Kalau tadi dicek ke sekolah memang yang terlihat hanya lima siswa. Itu karena kelas VIII sedang mengikuti ANBK sejak Rabu hingga Kamis, setelah selesai mereka langsung pulang. Untuk kelas VII ada dua siswa yang hadir, sementara dari kelas IX ada tiga siswa. Kalau kebetulan hari itu ada yang tidak masuk, saya tidak bisa memastikan apakah mereka izin atau alpa, karena saya sudah tidak menjabat lagi di SMP Prima. Tapi yang jelas, mereka masih tercatat resmi sebagai siswa aktif di sekolah itu,” tegasnya.

Baca Juga :  Pelayanan PLN Kotabumi Dikeluhkan: Lamban Banyak Teori

Lebih jauh, ia menolak anggapan bahwa perbedaan data siswa bisa berpotensi merugikan negara.

“Tidak ada potensi kerugian negara di sini. Semua mekanisme pengelolaan data sudah diatur dan dipatuhi. Kalau jumlah siswa berubah, itu karena ada yang lulus atau pindah, bukan karena permainan data,” tandasnya.

Zulkarnain berharap klarifikasi ini dapat meluruskan persepsi publik. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum tentu sesuai fakta.

“Yang jelas, kami terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua bisa dicek sesuai prosedur resmi,” imbuhnya.

Di akhir keterangannya, Zulkarnain menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang sudah menjalankan fungsi kontrol sosial.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada rekan-rekan media. Peran teman-teman sangat penting agar tidak terjadi miskomunikasi di masyarakat. Klarifikasi seperti ini justru membantu meluruskan kabar yang tidak benar,” pungkasnya. (DL)

Follow WhatsApp Channel serambilampung.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Demam Sertifikasi Guru: Mengabdi atau Mengejar Gaji?
Gagal Rawat Integritas, Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi Terjerat Skandal Korupsi
Ibu di Lampura Lapor PWI, Anak Jadi Korban Perundungan hingga Dipaksa Minum Miras
Viral Foto Napi Hisap Sabu Di Penjara “Skandal Di Lapas Kotabumi”
Pelayanan PLN Kotabumi Dikeluhkan: Lamban Banyak Teori
Nama PWI Lampura Dicatut, Minta Sumbangan ke Kades dan Camat
Kepala Lapas Kotabumi Klarifikasi Terkait Foto Viral Napi Nyabu Disel Tahanan
Heboh! Foto Diduga Napi Lapas Kotabumi Tengah Asyik Nyabu Viral Dimedsos
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 Agustus 2025 - 01:29 WIB

Eks Kepala Sekolah Prima Kotabumi Luruskan Isu Manipulasi Data Siswa

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:02 WIB

Demam Sertifikasi Guru: Mengabdi atau Mengejar Gaji?

Selasa, 29 Juli 2025 - 22:35 WIB

Gagal Rawat Integritas, Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi Terjerat Skandal Korupsi

Senin, 30 Juni 2025 - 17:06 WIB

Ibu di Lampura Lapor PWI, Anak Jadi Korban Perundungan hingga Dipaksa Minum Miras

Sabtu, 14 Juni 2025 - 20:15 WIB

Viral Foto Napi Hisap Sabu Di Penjara “Skandal Di Lapas Kotabumi”

Berita Terbaru

Lampung Utara

Eks Kepala Sekolah Prima Kotabumi Luruskan Isu Manipulasi Data Siswa

Jumat, 22 Agu 2025 - 01:29 WIB

Kantor Bupati Lampung Selatan kini tengah bersolek (foto.Juwantoro)

Lampung Selatan

Kantor Bupati Lampung Selatan Kini Berubah Bersih dan Wangi

Kamis, 21 Agu 2025 - 19:02 WIB

Masyarakat Desa Sinar Palembang, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan unjurasa di depan Kantor Bupati Lamsel. Mereka menuntut Kades Sinar Palembang, Sukoco di non aktifkan dari jabatan. (Foto.Juwantoro)

Lampung Selatan

Masyarakat Desa Sinar Palembang Unjukrasa

Kamis, 21 Agu 2025 - 18:49 WIB

Hot News

Breaking News! Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK

Kamis, 21 Agu 2025 - 15:01 WIB