TULANG BAWANG BARAT – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI memberikan apresiasi atas konsistensi Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam menyelenggarakan Tubaba Art Festival (TAF).
Festival itu kini memasuki tahun ke-9 dan kembali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, program bergengsi yang menilai festival terbaik di Indonesia.
Pembukaan TAF 2025 berlangsung meriah di Kota Budaya Uluan Nughik, Panaragan Jaya, Jumat (31/10/2025), dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tulang Bawang Barat, Nadirsyah, dihadiri jajaran pejabat pusat dan daerah, tokoh masyarakat, serta komunitas seni dan budaya dari berbagai daerah.
Turut hadir Wakil Bupati Tulang Bawang H. Hamka Hasan, S.T., M.M., Sekretaris Daerah Tulang Bawang Drs. Firli Yuledi, M.M., Staf Ahli Kemenparekraf RI Fajar Utomo, Forkopimda, kepala OPD, dan camat se-Tubaba.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Nadirsyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam terselenggaranya festival.
“Tubaba Art Festival bukan sekadar ajang kreativitas, tetapi juga ruang refleksi yang memperkuat identitas dan semangat kebersamaan masyarakat Tubaba. Melalui kegiatan ini, kita berharap generasi muda semakin mencintai seni, budaya, dan kearifan lokal,” ujar Nadirsyah.
Sementara itu, Staf Ahli Kemenparekraf RI, Fajar Utomo, yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, secara resmi membuka TAF ke-9 dan memberikan apresiasi atas konsistensi Pemkab Tubaba dalam menyelenggarakan festival berskala nasional.
“Tubaba Art Festival telah menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya. Tahun ini, festival ini kembali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 sebagai salah satu festival terbaik di Indonesia,” kata Fajar.
Ia juga menyampaikan salam dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, dan menegaskan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap penyelenggaraan event daerah seperti TAF, sejalan dengan program prioritas kementerian, yaitu Transformasi Digital Pariwisata, Penguatan Event Bertaraf Global, dan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komunitas.
“Kami berharap Tubaba terus menjadi contoh daerah yang menempatkan pembangunan manusia dan kebudayaan sebagai prioritas utama. Apa yang dilakukan saat ini merupakan investasi besar bagi masa depan,” tambahnya.
Fajar juga memuji konsep dan desain Kota Budaya Uluan Nughik, yang memadukan unsur artistik, arsitektur modern, dan kearifan lokal. Ia berharap festival ini terus berlanjut dan menjadi daya tarik wisata budaya yang semakin kuat di masa mendatang.
“Insyaallah saya akan kembali hadir pada Tubaba Art Festival ke-10 tahun depan. Semoga festival ini berjalan sukses dan semakin memperkuat citra pariwisata Tulang Bawang Barat,” ujarnya.
TAF ke-9 menampilkan berbagai kegiatan seni, mulai dari pameran karya rupa, pertunjukan tari, teater, musik, hingga pameran instalasi yang mengangkat tema harmoni antara alam, manusia, dan kebudayaan Tubaba. Festival ini menjadi ruang ekspresi, kolaborasi, dan pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Tulang Bawang Barat, sekaligus menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah. (***)

					





						
						
						
						
						

