Bandar Lampung – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung menggelar rapat koordinasi pada Selasa (29/4/2025) untuk membahas persiapan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) dalam rangka memilih Ketua Umum definitif menggantikan Arinal Djunaidi yang telah diberhentikan KONI Pusat.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum KONI Lampung, Budhi Darmawan, mengatakan bahwa rapat tersebut menerima berbagai masukan dari pengurus terkait jadwal pelaksanaan Musprovlub. Ia menyebut sebagian pengurus mengusulkan agar agenda itu digelar pada September 2025.
“Tadi beberapa masukan menyarankan kita gelar di bulan September. Tapi saya sampaikan, kita usahakan tidak terlalu lama, kita perkirakan 2 bulan dari sekarang,” ujar Budhi kepada awak media.
Terkait mekanisme pemilihan dan syarat calon Ketua Umum, Budhi menjelaskan bahwa semuanya akan disusun oleh tim khusus, bukan keputusan pribadi.
“Tim yang akan menyusun persyaratannya, bukan dari saya pribadi dan tentunya tidak boleh melanggar AD/ART. Idealnya, calon Ketum harus mengerti olahraga, mau mengorbankan waktu untuk mengurus KONI dan cabor,” tegasnya.
Menurut Budhi, selain memiliki pemahaman mendalam tentang olahraga, calon Ketua Umum KONI juga harus memiliki visi, gagasan, dan program yang jelas untuk membina dan meningkatkan prestasi olahraga Lampung.
“Karena KONI tugasnya adalah pembinaan olahraga. Pembinaan atlet ada di cabor, KONI tugasnya memfasilitasi. Jadi Ketum harus punya program untuk pembinaan dan perbaikan organisasi,” jelas Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung itu.
Lebih lanjut, Budhi menyebut bahwa kandidat Ketua Umum bisa berasal dari internal maupun eksternal KONI Lampung, asalkan memenuhi kriteria yang ditentukan.
“Iya bisa dari internal, bisa juga dari eksternal. Banyak tokoh yang memenuhi kriteria itu. Nanti yang memilih adalah pemilik suara, yakni pengurus cabor dan KONI Kabupaten/Kota. Kita serahkan sesuai mekanisme Musprovlub,” tambahnya.
Ketua Umum terpilih nantinya akan membentuk struktur kepengurusan KONI Lampung periode 2025–2029 melalui tim formatur.
“Jadi akan ada formatur, bisa formatur tunggal, bisa beberapa orang untuk menyusun kepengurusan baru,” ujarnya.
Di akhir pernyataan, Budhi menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju sebagai calon Ketua Umum karena harus bersikap netral selama menjabat sebagai Plt.
“Saya nggak boleh maju, karena Plt memang tidak boleh maju. Jadi harus netral untuk mempersiapkan agar proses berjalan dengan baik,” tutupnya. (*)
