LAMPUNG UTARA, SERAMBILAMPUNG – Kreativitas warga Lampung Utara kembali mencuri perhatian. Paino, warga Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, berhasil mengolah limbah oli bekas menjadi kompor alternatif yang hemat, ramah lingkungan, sekaligus bernilai ekonomi.
Bukan tanpa alasan, Paino memang lama berkecimpung di dunia kerajinan besi. Ia dikenal sebagai pengusaha las, pemilik usaha Sinar Wijaya, sekaligus Ketua Paguyuban Seniman Api Lampung (PSAL) Lampung Utara.
Berbekal keterampilan mengelas yang ia tekuni bertahun-tahun, Paino bersama rekan-rekannya melahirkan inovasi sederhana namun bermanfaat, yakni kompor berbahan bakar oli bekas.
“Selama ini oli bekas hanya jadi limbah dan mencemari lingkungan. Padahal, kalau diolah bisa menjadi energi alternatif yang berguna. Dari situlah saya dan kawan-kawan mencoba membuat kompor oli bekas,” tutur Paino, Rabu (3/9/2025).
Kompor rancangan Paino dibuat praktis, kokoh, dan mudah digunakan untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Bahan bakarnya pun melimpah, yakni oli usang dari bengkel-bengkel kendaraan yang biasanya terbuang percuma. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih hemat sekaligus ikut mengurangi pencemaran tanah dan air.
Lebih dari itu, inovasi ini juga membuka peluang usaha baru. Paino berharap produksi kompor oli bekas bisa menjadi salah satu solusi di tengah naik-turunnya harga LPG.
“Bagi saya, inovasi ini bukan sekadar usaha, tapi juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” tambahnya.
Masyarakat yang ingin melihat proses pembuatannya secara langsung atau membeli produk bisa mendatangi kediaman Paino di Tanjung Harapan, Kotabumi Selatan. Ia dengan senang hati berbagi pengetahuan sekaligus memperkenalkan karya anak daerah yang patut dibanggakan.
Hadirnya kompor oli bekas karya Paino menjadi bukti nyata bahwa kreativitas lokal mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Dari limbah yang sering dianggap tak berguna, lahirlah energi baru yang hemat, bermanfaat, dan berdaya ekonomi. (***)
