JAKARTA – Presiden menerima Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (5/2). Dalam pertemuan tersebut, Menkes Budi melaporkan perkembangan program cek kesehatan gratis yang akan dimulai pada 10 Februari 2025 di puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Program ini akan tersedia di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik, mencakup seluruh populasi dari bayi baru lahir hingga lansia,” ujar Menkes Budi dalam keterangannya kepada media.
Pemeriksaan akan dilakukan secara bertahap sesuai kelompok usia. Anak di bawah enam tahun dan di atas usia sekolah akan diperiksa saat ulang tahun, sementara anak sekolah akan menjalani pemeriksaan saat masuk sekolah. Jenis pemeriksaan juga bervariasi, mulai dari enam jenis screening untuk bayi hingga 19 jenis untuk dewasa dan lansia.
Salah satu inovasi dalam program ini adalah pemeriksaan kesehatan jiwa, yang kini mencakup screening sejak usia sekolah dasar. “Hasil survei kesehatan terbaru menunjukkan 1 dari 10 orang mengalami gangguan kecemasan atau depresi, sehingga screening ini menjadi penting,” jelas Menkes Budi.
Selain itu, program ini juga melibatkan screening kanker bagi masyarakat di atas 40 tahun, dengan fokus pada kanker payudara dan serviks bagi perempuan serta kanker paru dan kolorektal bagi laki-laki.
Menkes Budi mengungkapkan bahwa anggaran awal yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp4,7 triliun. Meski sempat mengalami pemotongan akibat prioritas belanja negara, ia memastikan dana tahap awal tetap tersedia. “Jika nanti masih kurang, kami akan mengajukan tambahan,” tutupnya.
Dengan hadirnya program ini, pemerintah berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan sejak dini, sehingga penyakit dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan lebih baik. ( reporter Ans)
