Bandar Lampung – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadis Pora) Provinsi Lampung, Desca Tama Paksi Moeda, menegaskan agar ketua cabang olahraga (cabor) tidak mencampurkan urusan pribadi dengan kepentingan organisasi. Pernyataan ini disampaikan dalam acara buka puasa bersama pengurus dan ketua cabor di Rumah Kayu, Senin malam.
Desca menyoroti adanya mosi tidak percaya terhadap Ketua KONI Lampung, Arinal Djunaidi, yang dinilai dapat mengganggu kelangsungan program pembinaan atlet.
“Saat ini masih banyak program KONI yang harus dijalankan demi meningkatkan prestasi atlet Lampung. Cabor harus fokus melakukan pelatihan kepada atlet untuk mengejar prestasi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa polemik internal bisa berdampak negatif terhadap pencairan anggaran yang telah disiapkan untuk pembinaan atlet. “Jika ada permasalahan seperti ini, saya khawatir anggaran tidak bisa cair, dan akibatnya akan menghambat pembinaan olahraga,” ujarnya.
Desca mengajak seluruh pihak untuk mengutamakan kepentingan atlet dan tidak terjebak dalam konflik internal. “Mari kita fokus membangun olahraga di Lampung dan memastikan atlet mendapatkan dukungan maksimal agar bisa berprestasi,” pungkasnya.
Mosi Tidak Percaya Dikembalikan Karena Tak Sesuai AD/ART
Sebelumnya, sejumlah ketua cabor menandatangani surat mosi tidak percaya terhadap Ketua KONI Lampung, Arinal Djunaidi. Namun, surat tersebut dikembalikan karena dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI tidak terdapat mekanisme mosi tidak percaya untuk memberhentikan ketua.
Surat tersebut diserahkan ke KONI Lampung, namun akhirnya dikembalikan oleh Ketua Harian KONI Lampung, Amalsyah Tarmizi, melalui perwakilannya, Ketua Cabor Muaythai, Khairil Anas Siregar. Pengembalian surat itu juga disaksikan oleh sejumlah pejabat teras KONI Lampung. (Lim).
