FTK UIN RIL Gelar RIIC ESME 2023 Persiapkan Tantangan VUCA

FTK UIN RIL Gelar RIIC ESME 2023 Persiapkan Tantangan VUCA

Serambi Lampung.com, Bandar Lampung – Raden Intan International Conference on Environmental, Science, and Mathematics Education (RIIC-ESME 2023) yang digelar oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berlangsung sukses.

Bertema Rethinking Environmental and STEM Education Curriculum for Coping VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) Era Through Advanced Learning Approached, konferensi internasional ini digelar pada 4-6 Desember 2023 di Novotel Lampung. Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD membuka acara secara resmi yang ditandai dengan penabuhan gong.

Hadir mendampingi Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, para Dekan dan Wakil Dekan, guru besar serta empat pemateri konferensi internasional. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa di era saat ini, kelestarian lingkungan hidup menjadi isu global yang penting, pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan.

“Maka (dengan konteks tersebut) UIN Raden Intan Lampung dalam hal ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai model pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Dekan FTK Prof Dr Hj Nirva Diana MPd selaku Chair of Committee, menyampaikan, RIIC-ESME terdiri dari 100 makalah setelah proses review dari total 140 makalah yang diterima. Prof Nirva mengatakan, tema yang diusung tersebut diharapkan akan mendorong para peneliti lingkungan hidup dan pendidikan STEM di seluruh dunia untuk berbagi dan menyebarkan temuan penelitian terbaru mereka.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesiapan pendidikan dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), khususnya dalam konteks era pascapandemi COVID-19.

RIIC-ESME perdana ini menghadirkan pemateri diantaranya Ahmad Zaky El Islami PhD dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa Indonesia, Dr Bawar Mohammed Faraj dari University of Halabja Iraq, Prasart Nuangchalerm PhD dari Mahasarakham University Thailand dan Prof Asep Bayu Dani Nandiyanto dari Universitas Pendidikan Indonesia. (***)