Ivan Bonaventura Raih Perunggu Kelas Sambo Combat di PON XXI
Serambi Lampung.com - Cabor Sambo yang baru pertama kali dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, kontingen Lampung meloloskan 7 petarung baik untuk kategori Combat maupun Sport.
Pada hari pertama Lampung menurunkan satu atlet untuk kategori Sport, Maulana Abitama namun belum berhasil menembus dominasi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pada hari kedua Lampung yang mengandalkan Ivan Bonaventura kategori Combat -64 kg putra, harus puas mendapatkan medali Perunggu setelah di semifinal kalah dari atlet Jawa Barat dengan skor yang telak 0-8.
Ivan Bonaventura sempat memenangkan satu pertandingan, namun tidak berhasil menembus superioritas dari atlet Jabar itu.
Sementara M.Iqbal Al-Ghifari juga terhenti di babak perempat final di kelas -79 Kg kategori Sport oleh atlet Banten, Hariman dengan skor 0-8.
Di kategori Sport kelas -50 kg Putri, Rasuna Nabila Fatin harus puas terhenti dan dinyatakan kalah dari atlet Jawa Tengah.
Ada hal yang disesalkan oleh kubu Lampung dalam pertandingan ini karena ada poin penting Rasuna yang tidak dihitung wasit dan juri.
Seperti yang dikatakan manajer tim Sambo Ririn Andika, yang akrab dipanggil Ayrin, bahwa poin 4 yang seharusnya tidak masuk dikubu lawan, dihitung point hingga harus terhenti dengan skor 5 : 6.
Lalu untuk kategori Combat -58 kg putra, Wahyu Andika Simorangkir, dikalahkan kontroversial dari tuan rumah Sumatera Utara.
Dalam situasi point 10 : 9 untuk Lampung, tiba - tiba wasit justru memenangkan Petarung tuan rumah dengan alasan dihitung kalah karena 3 pelanggaran. Namun 1 pelanggaran Sumut justru tidak dihitung oleh wasit.
"Sulit untuk menggambarkan bahwa atlet kita yang justru dinyatakan kalah oleh wasit. Maka sempat ada komplain keras dari Wahyu usai pertandingan. Selang perhitungan yang tidak fair, dia juga terluka karena dicakar oleh lawannya." Ungkap Ayrin.
Namun sayangnya saat itu Wahyu tetap menahan sakit dan terus bertanding, karena semangat yang sedang memimpin.
"Tapi semua sudah kami sampaikan kepada pengurus bahwa ada hal yang tidak sportif dalam beberapa pertandingan tadi. Soal kalah menang itu biasa dalam pertandingan. Tapi jangan curang," tuturnya.
Sementara pelatih kepala Sambo Lampung, Asril Isnur mengaku kecewa atas beberapa keputusan wasit dan juri. Namun dirinya tidak kuasa untuk melakukan protes keras, karena sangat menghormati para senior.
"Tetapi ini bukan hal yang baik baik saja. Karena Sambo baru pertama kali dipertandingkan, maka sangat dimungkinkan ada wasit dan juri yang belum paham benar aturannya. Atau ada hal lain," kata dia.
Namun demikian Asril bersyukur masih bisa memberikan sumbangan medali perunggu.
Terkait pendampingan tim kesehatan untuk setiap tim beladiri, Ayrin menyampaikan usulan kepada KONI Lampung agar kedepan bisa memberikan hal tersebut untuk setiap pertandingan terutama cabang beladiri dan olahraga full body contact lainnya. (*)