Pemkab Lamsel Gelar Workshop Inovasi Daerah

Pemkab Lamsel Gelar Workshop Inovasi Daerah

SERAMBI LAMPUNG.COM- Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) kabupaten setempat menggelar workshop penguatan inovasi daerah, di Aula Rajabasa, Kamis, 20 Juni 2024.

Mengusung tema Melalui Inovasi Daerah, Kita Percepat Upaya Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah Guna Mewujudkan Lampung Selatan Sejahtera, acara tersebut menghadirkan

narasumber Koordinator Subtansi SDM Inovasi Daerah dan tim dari Kementerian Dalam Negeri, Jerry Walo.

Para peserta workshop itu adalah para kepala perangkat daerah, para camat dan para kepala puskesmas se-Lampung Selatan.

Dalam membangun inovasi daerah untuk mempercepat capaian kinerja daerah, Brida Lampung Selatan meluncurkan inovasi Membangun Daerah dengan Inovasi alias Bang Radin 2.0.

Inovasi Bang Radin 2.0 yang diterapkan pada tahun 2022-2023. Itu berhasil meningkatkan kuantitas dan kualitas inovasi daerah di lingkungan Pemkab Lamsel.

Rancannya yakni, membentuk Deputi Bang Radin, menyusun konsep komitmen inovasi kinerja Bang Radin, menyusun materi sosialisasi inovasi daerah, koordinasi dengan akademisi, optimalisasi 'kisah Bang Radin 2.0, monev inovasi daerah secara mandiri dan pengembangan aplikasi SI-IDA.

Capaian tertinggi inovasi Bang Radin 2.0 yakni, Kabupaten Lampung Selatan memperoleh penghargaan IGA Award 2023 sebagai Kabupaten Sangat Inovatif.

Kepala Brida Lampung Selatan M.Yusuf, mengatakan Bang Radin merupakan inovasi dari pihaknya yang memiliki tujuan sosialisasi pentingnya inovasi daerah kepada para pejabat tinggi pratama dalam rangka percepatan pencapaian indikator kinerja utamanya perangkat daerah.

Lalu, memposisikan kembali peran dan fungsi Deputi Bang Radin (Pendamping dan Operator) dalam penyelenggaraan tata kelola inovasi daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

Kemudian, mensosialisasikan pengisian indikator Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam rangka penilaian atas pelaksanaan Inovasi Daerah kepada para Deputi Bang Radin (Pendamping dan Operator) dan sebagai bentuk upaya updating dan upgrading pengetahuan seluruh Perangkat Daerah (Badan/Dinas, Bagian, Kecamatan maupun UPTD Puskesmas) dalam menyusun strategi penerapan inovasi daerah di setiap pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan di perangkat daerah.

"Harapan kita, kegiatan ini dapat membuka wawasan dan meningkatkan pemahaman bagi perangkat daerah, baik Badan/Dinas, Bagian, Kecamatan maupun UPTD Puskesmas terkait akan pentingnya membudayakan Inovasi Daerah dalam rangka peningkatan pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing daerah," ujarnya.

"Selain itu, meningkatkan pengetahuan seluruh aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dalam menyusun strategi penciptaan dan penerapan inovasi daerah di masing-masing perangkat daerah guna mempercepat capaian kinerja pembangunan daerah," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Lampung Selatan Nanang Ermanto mengatakan, inovasi daerah merupakan kunci utama bagi pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan era Revolusi 4.0 (four point zero) terkait tuntutan masyarakat akan pelayanan prima dan tata kelola pemerintahan yang semakin efektif dan efisien. 

"Budaya kerja yang profesional dan transparan, serta peningkatan kinerja dan produktifitas birokrasi adalah tantangan yang hanya dapat diselesaikan dengan inovasi," ujarnya.

Menurut dia, percepatan pembangunan daerah yang didukung dengan inovasi di segala bidang sangatlah penting  dilakukan secara sungguh-sungguh dan konsisten. Berkembangnya inovasi yang muncul merupakan jembatan dalam meningkatkan daya saing daerah, sehingga akan mampu membawa Kabupaten Lampung Selatan kepada perubahan positif dalam pembangunan, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena itu, seluruh OPD/Bagian, Kecamatan, bahkan UPTD Puskemas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan wajib berinovasi,  sehingga kinerja dan proses pembangunan daerah kita akan semakin meningkat. Dan menjadikan inovasi sebagai suatu kebutuhan, serta sebagai budaya dalam bekerja," tegasnya. (MAN)