Bekerja Sama Menciptakan Model Saling Menguntungkan, Bersama Membangun Komunitas Senasib Umat Manusia

Bekerja Sama Menciptakan Model Saling Menguntungkan, Bersama Membangun Komunitas Senasib Umat Manusia

Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan Zhang Min

Dari tanggal 25 hingga 26 Juli 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Tiongkok, menjadi kepala negara asing pertama yang diterima oleh Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing dan juga merupakan pemberhentian pertama perjalanannya di Asia Timur, yang sepenuhnya mencerminkan kedekatan hubungan Tiongkok-Indonesia dan pandangan kedua belah pihak atas pentingnya pengembangan hubungan bilateral.


Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo melakukan pertukaran pandangan yang komprehensif dan mendalam tentang hubungan Tiongkok-Indonesia serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, dan mencapai serangkaian konsensus penting. Kedua kepala negara sepakat bahwa Tiongkok dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan negara berkembang yang penting, dengan tahap pembangunan yang sama, keuntungan bersama yang saling terkait, memiliki ide yang sama, masa depan dan nasib yang dipertaruhkan mereka. Hubungan Tiongkok-Indonesia memiliki arti strategis yang besar dan pengaruh global yang luas. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara mengklarifikasi arah umum untuk bersama-sama membangun komunitas senasib umat masusia Tiongkok-Indonesia, yang merupakan hasil politik terpenting dari kunjungan ini. Kedua kepala negara sepakat untuk terus memimpin hubungan Tiongkok-Indonesia dari perspektif strategis dan jangka panjang untuk mencapai stabilitas dan pembangunan jangka panjang, sehingga lebih menguntungkan kedua bangsa dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian serta stabilitas regional dan dunia. Di bawah kepemimpinan bersama-sama membangun komunitas senasib umat manusia, kedua belah pihak akan terus memperdalam struktur baru hubungan bilateral "penggerak empat roda" dalam kerja sama politik, ekonomi, budaya dan maritim, serta menciptakan model yang saling menguntungkan, model pembangunan bersama, dan model perintis kerjasama Selatan-Selatan bagi negara-negara berkembang utama.


Kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan pers bersama pada pertemuan antara kedua kepala negara, menyatakan bahwa mereka akan mempercepat perumusan rencana aksi lima tahun baru untuk pengembangan hubungan bilateral, memperdalam kerjasama berkualitas tinggi dalam pembangunan bersama “Satu Sabuk Satu Jalur” dengan “Poros Maritim Dunia”, serta menyelesaikan proyek unggulan utama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal, selain itu, membuat proyek-proyek unggulan baru seperti "Koridor Ekonomi Komprehensif Regional" dan "Dua Negara Taman Ganda", memperluas kerjasama dalam pembiayaan pembangunan, memperkuat kerjasama di bidang pertanian, pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan dan bidang lainnya, menumbuhkan titik pertumbuhan baru seperti pembangunan hijau dan ekonomi digital, serta mempercepat proses pemulihan, termasuk mahasiswa Indonesia yang belajar ke Tiongkok, penambahan penerbangan langsung, mempererat kerjasama di bidang pendidikan, pariwisata, pemuda, lokal dan bidang lainnya, dan memperkuat komunikasi dengan departemen terkait di bidang kemaritiman.


Tiongkok akan mendukung penuh dan bekerja sama dengan Indonesia yang menjadi tuan rumah KTT G20 Bali, dan mendukung penuh Indonesia sebagai presiden bergilir ASEAN pada 2023. Kedua belah pihak juga memperbarui nota kesepahaman tentang kerjasama antara inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalur" dengan "Poros Maritim Dunia", serta menandatangani dokumen kerjasama dalam bidang penelitian bersama tentang vaksin dan gen, pembangunan hijau, pertukaran informasi dan penegakan hukum, peningkatan kapasitas keamanan siber, kemaritiman, ekspor nanas Indonesia ke Tiongkok.


Kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia telah mempertahankan momentum pembangunan yang kuat sejak didirikan pada tahun 2013. Terutama dalam beberapa tahun terakhir, di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok-Indonesia telah berkembang pesat dan mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah. Pada tahun 2021, volume perdagangan bilateral melebihi 120 miliar dolar AS, meningkat sebesar 58,6% dari tahun ke tahun, dan menduduki peringkat pertama di antara negara-negara ASEAN. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut. Pembangunan bersama inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalur" Tiongkok dan "Koridor Ekonomi Komprehensif Regional" Indonesia terintegrasi secara mendalam. Kerja sama dalam proyek-proyek strategis seperti "Kereta Cepat Jakarta-Bandung" dan "Dua Negara Taman Ganda" berjalan dengan lancar, proyek kerjasama maritim juga dilaksanakan lebih lanjut. Dalam menghadapi perubahan abad dan pandemi, kedua negara telah membangun struktur baru kerja sama hubungan bilateral "penggerak empat roda" dalam bidang politik, ekonomi, budaya dan maritim. Saat ini, Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 akan segera diadakan. Rakyat Tiongkok sedang bergerak menuju tujuan seratus tahun kedua dalam membangun negara sosialis modern yang besar secara menyeluruh, dan rakyat Indonesia juga bekerja keras untuk mewujudkan tujuan seratus tahun berdirinya negara di tahun 2045. Tiongkok bersedia bersama dengan Indonesia untuk memajukan kerja sama pemulihan ekonomi, memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara, dan menyuntikkan lebih banyak kepastian dan energi positif bagi kawasan dan dunia.


Pulau Sumatera menjaga jalur strategis Selat Malaka, yang merupakan satu-satunya jalan yang dilalui Jalur Sutra Maritim kuno dan merupakan bagian penting dari pembangunan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21. Wilayah kekonsuleran Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan meliputi 10 provinsi di Sumatera, merupakan salah satu wilayah yang paling bersemangat dan memiliki potensi pembangunan di Indonesia, dan juga merupakan salah satu wilayah penting dimana proyek-proyek unggulan seperti "Koridor Ekonomi Komprehensif Regional" dan " Dua Negara Taman Ganda" berada. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah kekonsuleran kami terus memperdalam pertukaran dengan Tiongkok, dan pencapaian baru telah dibuat dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan, pertukaran humaniora, serta kerja sama pencegahan pandemi. Semakin banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi dan memulai bisnis di berbagai bagian Sumatera, termasuk membangun pembangkit listrik, tambang, jalan tol dan infrastruktur lainnya, yang menyuntikkan dorongan baru ke dalam pembangunan ekonomi dan sosial lokal serta membawa manfaat nyata bagi masyarakat setempat.


Setelah saya tiba di Medan pada tanggal 30 Maret tahun ini, saya telah secara aktif bekerja untuk mendorong pertukaran persahabatan dan kerjasama pragmatis antara wilayah kekonsuleran dengan Tiongkok di berbagai bidang ke tingkat yang baru. Sampai saat ini, saya telah bertemu dengan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Walikota Medan dan pejabat penting lainnya di wilayah kekonsuleran untuk membahas cara memperdalam pertukaran dan kerja sama; selain itu, saya juga mendorong perayaan 20 tahun pembentukan hubungan persahabatan dan memperdalam pertukaran serta kerja sama ke tahap berikutnya antara Sumut-Guangdong, Medan-Chengdu, Palembang-Zhangzhou. Membantu lebih banyak provinsi dan kota di wilayah kekonsuleran untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Tiongkok, melakukan kunjungan di tempat Kawasan Industri Bintan dan PT Bintan Alumina Indonesia di Provinsi Kepri, yang merupakan salah satu dari "Dua Negara Taman Ganda", mendorong dan mendukung lebih banyak perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di wilayah kekonsuleran; Mengunjungi dan bertemu dengan perwakilan komunitas Tionghoa di wilayah kekonsuleran, mengapresiasi kontribusi penting yang telah dibuat oleh komunitas Tionghoa dalam pembangunan ekonomi dan sosial lokal serta persahabatan Tiongkok-Indonesia, mendorong mereka untuk terus memainkan peran penting dalam menjembatani pertukaran dan kerjasama antara wilayah kekonsuleran dengan Tiongkok; Melakukan komunikasi mendalam dengan masyarakat dari kalangan pendidikan dan budaya di wilayah kekonsuleran, dan berusaha untuk mendorong kerjasama pendidikan dan pertukaran budaya serta saling belajar antara wilayah kekonsuleran dan Tiongkok; menerima wawancara media dan secara aktif melakukan diplomasi publik. Selanjutnya, saya akan melanjutkan kunjungan di wilayah kekonsuleran, melakukan komunikasi dan pertukaran luas dengan semua kalangan di wilayah kekonsuleran, terus mendorong pertukaran humaniora kedua pihak, dan terus memperkuat kerja sama pragmatis bilateral. Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan akan terus bekerja sama dengan semua kalangan di wilayah kekonsuleran untuk sepenuhnya mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dalam memajukan hubungan bilateral, dan mempromosikan kerja sama yang menyeluruh, berkelas dan tingkat tinggi bagi kedua belah pihak ke arah yang lebih luas dan berkontribusi pada pengembangan wilayah kekonsuleran ke arah yang lebih dalam. (*)