BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung mengklaim berhasil menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui program gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1J1) sebagai pencegahan terjadinya kasus DBD pada September lalu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri mengungkapkan, hanya ditemukan 59 kasus dalam periode sebulan lalu. Jumlah itu turun dari temuan pada bulan Agustus, yakni 101 kasus.
Desti menjelaskan, program tersebut dilakukan dengan edukasi melalui puskesmas kepada masyarakat. Tujuannya, setiap keluarga memiliki minimal seorang menjadi Jumantik (juru memantau jentik).
"Kasus bulan September kemarin sudah menurun dibandingkan bulan Agustus," kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/10/2022).
Jumantik bertugas memberikan edukasi kepada keluarga tengang pencegahan DBD. Selain itu juga mengajak melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah.
Selain melalui Jumantik, lanjut Desti, Dinkes juga melakukan pemantauan jentik nyamuk secara berkala. Pemantauan dilakukan mulai dari pemukiman penduduk hingga tempat-tempat umum.
"Peran serta masyarakat sangat penting dalam pemberantasan sarang nyamuk, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah," ungkapnya.
Untuk itu, selain program G1J1, Dinkes juga melaksanakan promosi dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Hal itu dilakukan melalui pengeras suara Masjid, Musola dan juga penyuluhan keliling menggunakan ambulance tentang kewaspadaan dan upaya pencegahan DBD.
"Pengasapan juga dilakukan di semua kelurahan khusus di wilayah rawan DBD. Lalu, foging juga dilakukan di lokasi temuan kasus sesuai laporan masyarakat," pungkasnya. (oza)