Antisipasi Hepatitis Akut, Kantin Sekolah Belum Diizinkan Buka
BANDARLAMPUNG - Seluruh sekolah dari tingkat TK, SD, dan SMP di Bandarlampung memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mulai Rabu (11/5).
Untuk mengantisipasi penularan penyakit hepatitis akut pada anak, kantin sekolah belum diizinkan buka. Siswa diminta membawa bekal dari rumah.
Seperti diterapkan di SMP Negeri 2 Bandarlampung. Kepala SMPN 2, M Badrun mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan surat edaran kepada wali murid.
"Agar para orang tua bisa bekerja sama untuk menyiapkan bekal anaknya," kata dia.
Selain itu, untuk protokol kesehatan, Badrun meminta siswa membawa masker lebih dari satu dan hand sanitizer.
"Ini wajib karena ikhtiar kita dari penyakit hepatitis maupun Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Eka Afriana Novel mengakui langkah ini sebagai antisipasi mencegah penularan penyakit tersebut.
"Jadi kepala sekolah harus bertanggung jawab untuk menjaga sekolahnya, Mudah-mudahan dengan protokol kesehatan yang baik, Kota Bandarlampung jauh dari hepatitis," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meningkat di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga Senin (9/5/2022).
Jumlah tersebut meningkat dibanding sehari sebelumnya. Kemenkes sebelumnya menyebut ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.
Adapun 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. (oza)