Momen Hari Pers Nasional, DK - PWI Se- Indonesia Gelar Pertemuan
kendari - Pertemuan Dewan Kehormatan PWI (DK-PWI) se- Indonesia memprihatinkan pemahaman dan penerapan kode etik jurnalistik oleh wartawan masih rendah. Begitu juga dengan perilaku wartawan di lapangan, banyak yang masih belum mencerminkan sikap profesional sesuai amanah Kode Perilaku Wartawan PWI.
Masih ada yang mencampuradukkan antara kepentingan profesi, organisasi dan kepentingan pribadi. Ini akan ditertibkan.
Keprihatinan itu mengemuka dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (8/1) siang di Hotel Zahra, Kendari, Sulawesi Tenggara, di tengah penyelenggaraan Hari Pers Nasional di kota itu.
Pertemuan DK-PWI kemarin dilaksanakan secara hybrid ( daring dan luring).
Pertemuan
dipimpin Sekretaris DK-PWI, Sasongko Tedjo secara langsung (luring) di Kendari dan dibuka oleh Ketua DK, Ilham Bintang dari Jakarta.
Hadir juga Asro Kamal Rokan dan Tri Agung Kristanto
Pertemuan dihadiri secara fisik oleh 40 pengurus DK-PWI dari 26 provinsi, selebihnya melalui aplikasi Zoom ( daring)
Ilham Bintang mengingatkan, media sosial adalah keniscayaan dengan lebih 200 juta pengguna. Melebihi jumlah pemilih Pemllu 2019 atau sekitar 80 % populasi Indonesia.
Banyak informasi cepat dan menarik bisa diperoleh dari sana.
Ada yang mermanfaat untuk rakyat ketahui, namun masih lebih banyak yang mudharat yang bisa menimbulkan kerusakan di tengah masyarakat.
Justru itu menjadi tantangan wartawan, harus menerapkan prinsip kerja jurnalistik yang taat kode etik. Sesungguhnya itulah martabat dan mahkota wartawan yang beritanya dapat dipercaya publik.(red).