Pemkot Bandar Lampung akan Buat Aplikasi Mudahkan IKM dan UMKM Jadi Binaan

Pemkot Bandar Lampung akan Buat Aplikasi Mudahkan IKM dan UMKM Jadi Binaan

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Perindustrian setempat berencana akan membuat aplikasi untuk memudahkan IKM (Industri Kecil dan Menengah) serta UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) agar bisa terdaftar sebagai binaan pemkot.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, Adiansyah saat diwawancarai, Rabu (16/8/2023). “Insya Allah ada rencana kita akan buatkan aplikasi untuk mereka (UMKM) yang belum terdaftar karena terlewat dan sebagainya untuk lmendaftar menjadi UMKM binaan kita. Mereka nanti bisa mendaftar melalui online,” kata dia.

Adiansyah mengatakan, saat ini memang cukup banyak UMKM baru atau lama namun belum tergabung menjadi binaan salah satu OPD di pemkot. Itu kemungkinan disebabkan karena tidak terdata atau UMKM tersebut tidak mendaftarkan ke dinas perindustrian atau dinas UMKM dan Koperasi.

Ia menyebutkan, padahal menjadi UMKM binaan banyak keuntungannya seperti mendapatkan akses mudah untuk mendapatkan pelatihan gratis, akses untuk mendapatkan fasilitas usaha, dan sebagainya.

“Pelatihan itu kan sering kita lakukan ya dan itu pasti bermanfaat sekali karena jenis pelatihannya banyak. Seperti pelatihan pengemasan, pelatihan marketing atau promosi, membuat desain, dan sebagainya. Ini salah satu upaya kita untuk melatih agar industri kecil dan menengah bisa lebih menjual,” jelasnya. 

Kemudian, ia melanjutkan, dengan menjadi binaan pemkot, UMKM juga bisa lebih banyak merambah pasar. Itu dikarenkan pemda sering kali mengadakan event atau ikut serta dalam event di beberapa kota lainnya.

“Yang kita ikutkan itu pasti kita prioritaskan UMKM binaan kita dulu. Banyak ya event yang sudah kita lakukan misalnya saja seperti APEKSI kemarin, lalu kalau ada lomba atau kegiatan UMKM nasional kita kan pasti diminta bawa UMKM juga,” imbuhnya.

Adiansyah juga menyebutkan, untuk meningkatkan permintaan produk di era saat ini, pedagang harus bisa melibatkan sistem digital sebagai salah satu media promosinya.

“Makanya kita juga kan ada melatih mereka yang hanya jualan online. Rata-rata yang jualan online ini memang kreatif dan punya kemauan. Kita undang narasumber di sana yang bisa mengajarkan mereka untuk meningkatkan nilai jual barang,” katanya.

Sayangnya beberapa kendala UMKM binaan adalah tidak bisa mengajukan pinjaman tanpa bunga. Ia menjelaskan itu dikarenakan beberapa UMKM tersebut sudah terikat dengan bank dan pinjaman di luar pemkot.

“Salah satu syarat untuk mengajukan pinjaman tanpa bunga itu kan gak boleh terikat dengan bank lain. Artinya dia tidak ada pinjaman di bank lain. Tapi memang rata-rata UMKM ini sudah punya pinjaman,” katanya.

Diketahui, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, pemkot saat ini masih membuka program pinjaman tanpa bunga untuk seluruh pengusaha atau UMKM di Kota Tapis Berseri.

Bekerja sama dengan BRI, pemkot mengatakan UMKM di Bandar Lampung dapat mengajukan pinjaman sebesar Rp25-50 juta tanpa agunan. Kemudian pemkot akan mensubsidi bunga pinjamannya sehingga seolah masyarakat mendapat pinjaman modal tanpa bunga.

“Dari mulai koperasi, pedagang kelontongan, pokoknya semuanya Insya Allah kita bantu dengan pinjaman tanpa bunga. Kalau pedagang UMKM ada onlinenya kita akan bantu promosikan juga,” kata walikota perempuan pertama di Bandar Lampung ini. (oza)