Pemkot Bandar Lampung Bagikan Bibit Cabai Untuk Kendalikan Inflasi
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan membagikan bibit tanaman cabai sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi yang tingginya menyaingi Nasional.
Plt. Kadis Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, M Yusuf mengatakan, jika pihaknya mengaku terkejut mengapa inflasi Bandar Lampung menjadi yang tertinggi Nasional.
Padahal, menurut Yusuf, sebelum inflasi diumumkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya mulai dari pasar murah dan gerakan pangan murah.
"Kita digerakkan pangan murah sudah lakukan enam kali sebagaimana diperintahkan pusat. Hanya angka kenaikan seperti itu, agak kaget juga kok angka inflasinya tinggi sekali," kata dia.
Terbaru, pihaknya mengaku telah mengirimkan ribuan bibit cabai, terong dan lainya kepada kelompok tani yang bakal disebarkan kepada masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing.
"Upaya kita terbaru kemarin, sudah kita bagikan bibit cabe, terong dan lain-lain ke enam kelompok untuk memanfaatkan perkarangan sehingga masyarakat bisa menanam cabe sendiri. Untuk mengatasi dampak itu sendiri (Elnino, red)," ungkapnya.
Selain itu, Yusuf mengungkapkan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi Lampung guna membahas inflasi yang dipicu oleh harga cabai di pasaran tersebut.
"Padahal kita pernah menduduki harga cabai di Rp120 ribu hari ini Rp90 ribu, inikan kaitannya satu El Nimo, kedua memang pasukan distribusi juga agak tercelot, kaitannya dengan panen, ketiga memang harga dari pemasok sudah tinggi, jadi harga ini kita ga bisa menghindar. Tapi sore nanti ada rapat dengan pusat dan Provinsi bagaimana arahan mereka kita liat," ujarnya.
Selain cabai, sejumlah komoditi lain menjelang Nataru yang mulai melambung yakni bawang dan tomat, pihaknya juga akan membawa hal ini dalam rapat tersebut.
"Hal ini terjadi ditahun-tahun sebelumnya juga mendekati hari besar, sekarang bawang merah. Tapi inflasi nya seperti apa? (Kalau, red) kenaikan 15% dari harga yang ada itu sudah peringatan untuk kita, bahwa itu terjadi kenaikan harga, upaya Pemkot sudah lakukan posisi maksimal upaya itu dan Dinas Pangan tidak bisa melakukan subsidi, setelah (APBD) perubahan kemarin," pungkasnya. (oza)