BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengeluarkan surat edaran (SE) ke seluruh Camat, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama setempat untuk diteruskan ke masyarakat, terkait antisipasi sekaligus mewaspadai adanya kasus gagal ginjal akut misterius.
SE tersebut no. 800/1587/111.02/2022 tentang kewaspadaan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak usia 0-18 tahun di Bandarlampung.
Dengan adanya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal mayoritas pada usia balita di beberapa daerah di Indonesia, maka perlu dilakukan upaya percepatan penanggulangannya.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam penemuan kasus yang ada di masyarakat dan institusi pendidikan.
Dalam SE yang ditandatangani langsung Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana itu juga menyampaikan, perlunya kewaspadaan orang tua dan masyarakat yang memiliki anak dengan gejala penurunan volume atau frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demam yang muncul sebelum terjadi suatu gangguan lain untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas, tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis di surat edaran tersebut.
Selain itu, perawatan anak sakit yang menderita demam dirumah untuk lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis. Seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis.
Kepala Dinas Kominfo Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki mengatakan, SE tersebut merupakan bentuk dari respon cepat Pemkot dalam rangka peningkatan kewaspadaan terkait adanya informasi mengenai obat berupa syrup yang saat ini dilarang diperjualbelikan.
"Jadi SE ini dibuat untuk mengantisipasi sekaligus meningkatkan kewaspadaan, khususnya kepada warga masyarakat kota Bandar Lampung untuk menjaga anak-anak nya di usia 0-18 tahun," kata Nurizki saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (21/10).
Ia juga menghimbau, jika terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat. (oza)