Ada 171.799 Anak Usia 12 Bulan Hingga 12 Tahun di Kota Bandarlampung Tadi Target Sasaran Pemberian Imunisasi Campak
Bandarlampung - Sebanyak 171.799 anak usia 12 bulan hingga 12 tahun di Kota Bandarlampung menjadi target sasaran untuk pemberian imunisasi Campak atau Measless Rubella (MR).
Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengatakan, pemberian imunisasi MR ini akan diberikan selama periode Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
"Kami siap melaksanakan instruksi dari pusat, terutama imunisiasi anak nasional. Puskesmas dan sekolah mari kita sukseskan, kita harus jadi contoh provinsi lainnya dan mudah-mudahan anak-anak seluruh Indonesia sehat semua," ujar Bunda Eva, sapaan akrabnya usai melakukan penandatanganan komitmen pencanangan BIAN tahun 2022, di SDN 1 Rawa Laut, Enggal, Rabu (18/5).
Imunisasi ini juga, lanjut Bunda Eva, bagus tujuannya untuk cegah Campak dan Rubela serta penyakit lainnya.
"Terlebih sekarang lagi gencar-gencarnya hepatitis akut, maka untuk antisipasinya dengan pemberian vaksinasi ini," jelasnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini, Pemkot juga akan melakukan secara door to door (dari rumah kerumah) kembali seperti kemarin penyuntikan vaksinasi Covid-19, untuk memberikan vaksinasi MR anak yang ada di Kota Bandarlampung.
"Kami berharap semua masyarakat kota Bandarlampung dengan datangnya kami jangan takut, karena vaksinasi (MR) aman dan imunnya juga supaya naik. Ini tidak lain untuk generasi bangsa Indonesia kedepan," kata dia.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri menambahkan, penyuntikan imunisasi ini waktunya satu bulan, tapi kata dia kalau belum selesai akan tambah waktunya.
"Target hari ini ada 12.240 anak di 82 posyandu dan 44 sekolah yang dilakukan penyuntikan. Tapi kalau total seluruhnya ada 171.799 anak sasaran imunisasi MR," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, yang ikut imunisasi MR ini dari anak usia 12 bulan sampai 12 tahun. Karena kalau yang dari 0-12 bulan ikut imunisasi dasar lengkap.
"Pelaksanaannya di Puskesmas itu kalau ada anak yang datang, kalau di sekolah dan Posyandu kita yang datang. Jika ada dampak setelah disuntik vaksinasi pada anak kita juga sudah membentuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Tapi ya doakan aman-aman saja," paparnya. (oza)