Judi Online, dan ' Jebakan Betmen, Era Digital

Judi Online, dan ' Jebakan Betmen, Era Digital
Poto ilustrasi

Jakarta - Tren iklan investasi dan trading semakin marak di media sosial beberapa waktu terakhir setelah beberapa influencer, selebgram, hingga artis ikut mempromosikan hal tersebut.

Masalahnya, beberapa di antaranya ternyata bodong atau pun terindikasi judi online. Tak sedikit pula masyarakat mengeluh menjadi korban dengan uang mereka yang lenyap hingga menanggung utang.

Pengamat Sosial Budaya dan Akademisi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan terlepas dari peran pekerjaan sang bintang iklan atau siapapun yang mempromosikan, 'jebakan Batman' cara cepat cari uang ini tak terlepas dari situasi pandemi.

Pahami Investasi yang di-Endorse Influencer, Legal atau Ilegal?

"Tantangan kita sekarang di era pandemi itu kita membutuhkan pengetahuan atau biasa disebut dengan literasi terhadap informasi maupun kehidupan di ruang digital," kata Devie, kala berbincang dengan CNNIndonesia.com, Jumat (18/2).

"Semuanya mengalami kekagetan yang sama akibat kita mendadak digital," lanjutnya.

Peralihan drastis ke dunia digital yang terjadi semenjak pandemi bersifat menyeluruh, tidak hanya dialami oleh masyarakat dengan latar belakang pendidikan atau ekonomi tertentu.

Menurut Devie, tren judi online dan sejenisnya bukan merupakan persoalan profesi tertentu, melainkan masalah bersama yang berkaitan dengan kecakapan digital.

"Bukan persoalan profesinya, sekali lagi bukan apakah dia selebritas atau tidak, dia dosen atau tidak, tapi memang dibutuhkan yang kita sebut dengan kecakapan digital," ujar Devie. "Ini memang perlu belajar dulu, siapa pun,"

Topik investasi, judi online, pinjaman online, arisan online, hingga binary option pun merajalela di media sosial. (Screenshot dari Instagram @siscamellyana22_official )

Permasalahan seputar kecakapan digital sejatinya tidak hanya terjadi di Indonesia. Secara global, menurut Devie, semua orang harus belajar tentang bagaimana hidup di ruang digital.

Apalagi di situasi yang sulit akibat pandemi selama beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat membutuhkan tambahan penghasilan namun memiliki keterbatasan ruang gerak fisik.

Topik investasi, judi online, pinjaman online, arisan online, hingga binary option pun merajalela di media sosial. Mereka menawarkan keuntungan yang menggiurkan, terutama yang sudah kepepet butuh uang tapi kurang berpengetahuan soal keuangan tersebut.

Tawaran tersebut juga semakin menggiurkan ketika banyak pesohor membahasnya, mengiklankan, komplet dengan tampilan kehidupan mereka yang nyaman. Namun banyak pula masyarakat yang tergiur bukan dari jalur iklan di akun seleb.

7 Selebgram yang Sempat Promosi Trading Ilegal hingga Judi Online

"Faktanya, banyak juga--mohon maaf--saudara kita yang terjebak pada tawaran menggiurkan dari investasi bodong ataupun pinjol ilegal yang bahkan promosinya tanpa menggunakan selebritas sekalipun," ucap Devie.

"Atau bagi kaitannya dengan investasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, lagi-lagi di masa pandemi orang pasti berupaya mencari jalan keluar," sambungnya.

Adapun untuk menghadapi ancaman investasi ilegal hingga judi online, Devie menyebutkan setidaknya empat unsur kecakapan yang wajib dikuasai oleh semua elemen masyarakat.

Keempat unsur tersebut yaitu keterampilan digital, keamanan digital, etika digital, dan budaya digital.

Hanya saja, proses meningkatkan kecakapan digital membutuhkan waktu yang tidak singkat sehingga sampai saat ini masih banyak masyarakat yang terjebak penipuan di ruang digital.

Devie juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menyikapi permasalahan ini sebagai tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah, selebritas, sampai masyarakat luas.

"Hati-hati ini untuk semua, tidak terkecuali masyarakat, selebritis, bahkan para pengajar seperti saya," ujar Devie.

"Semuanya mempunyai tanggung jawab yang sama agar kita tidak mudah terjebak pada tipu daya para penjahat di dunia offline yang sebagian besar pindah ke dunia digital," lanjutnya.

Sumber CNN Indonesia