Pemkot Bandarlampung akan Salurkan Bansos Oktober Mendatang

Pemkot Bandarlampung akan Salurkan Bansos Oktober Mendatang
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Pangan Kota Bandarlampung berencana menyalurkan bantuan sosial (bansos) pada Okboter mendatang. Bansos tersebut dibagikan dalam rangka mengatasi inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, I Kadek Sumarta mengatakan, pihaknya telah ditunjuk untuk melakukan pengadaan cadangan pangan dalam rangka mengatasi inflasi akibat BBM.
“Dana Rp2,8 miliar dari Rp5,5 miliar akan dibelanjakan untuk bansos berupa beras,” kata Kadek saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (18/9).
Menurutnya, bansos akan dibagikan kepada warga yang terdampak inflasi akibat BBM dan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik BLT BBM maupun lainnya. Data penerima bansos diperoleh dari camat dan lurah.
“Agar datanya valid kami memanggil camat dan lurah untuk segera mendata warganya yang terdampak oleh kenaikan harga BBM,” ujarnya.
Kadek menjelaskan, jika setiap KK berhak menerima lima kilogram beras. Sehingga diestimasikan jika harga beras Rp12 ribu per kilogram, maka anggarannya Rp2,8 miliar untuk 233 ton beras.
"Ada sekitar empat ribu penerima yang dibagikan secara bertahap hingga Desember 2022 mendatang,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandarlampung telah menyelesaikan penyusunan rancangan mekanisme penyaluran bansos penanganan inflasi akibat BBM. Rancangan tersebut juga telah dikirimkan ke Presiden RI.
"Sudah selesai, sudah kami serahkan ke Presiden sesuai waktu yang telah ditetapkan," kata Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bandarlampung, Sukarma Wijaya. 
Menurutnya, Pemkot Bandarlampung menganggarkan Rp5,5 miliar untuk penanganan inflasi BBM. Jumlah itu berasal dari refocusing dana alokasi umum (DAU) dalam dalam APBD.
"Dana tersebut akan digunakan untuk tiga bidang. Diantaranya bansos, kegiatan swakelola dan subsidi angkutan umum," ujarnya. 
Dalam rincian pembagian anggaran pada tiga bidang itu, Sukarna Wijaya enggan merincikan. Menurutnya Rp2,8 miliar akan digunakan untuk stok pangan dalam bansos. 
"Sisanya untuk kegiatan swakelola dan subsidi angkutan bus kota, perencanaannya sudah diserahkan ke Pak Presiden," jelasnya. 
Sukarma Wijaya menjelaskan, dalam penyaluran bansos, pihaknya akan melibatkan Kejaksaan Negeri Bandarlampung untuk membantu pengawasan. (oza)