Pusat Moderasi Beragama UIN – KUPI Adakan Workshop Empower Women

Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) adakan Workshop Empower Women bekerjasama dengan Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan Lampung (RIL) di Aula Lt 3 Rektorat Lama UIN, Kamis (12/10/2023).

Pusat Moderasi Beragama UIN – KUPI Adakan Workshop Empower Women

SERAMBILAMPUNG.COM – Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) adakan Workshop Empower Women bekerjasama dengan Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan Lampung (RIL) di Aula Lt 3 Rektorat Lama UIN, Kamis (12/10/2023).

Dalam rangka KUPI Goes to Campus, workshop khusus perempuan ini menghadirkan 100 peserta terdiri dari mahasiswi, staf akademik dan administrasi, dosen, serta SEMA-DEMA kampus UIN Raden Intan Lampung.

Bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang peran perempuan dalam ekstrimisme dan memberdayakan perempuan di kampus dalam mengatasi ekstrimisme. Serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dialog dan kerjasama sebagai solusi untuk mencegah ekstrimisme.

Kegiatan ini diisi oleh Ketua Pusat Gender dan Studi Anak (PSGA) UIN Dr Hj Suslina MAg, Ketua Forum Puspa Lampung Yuli Nugrahani dan Ketua PW Fatayat NU Provinsi Lampung Wirdayati MPd. Acara berlangsung dengan moderator dua Dosen Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN yakni Sri Wahyuni MSosI dan Siti Wuryan SSosI MKomI.

Beberapa materi yang disampaikan dalam acara ini diantaranya, menyuarakan kesetaraan gender: mendukung perempuan untuk mengubah dinamika ekstrimisme, peran media sosial dalam meningkatkan kesadaran dan tindakan perempuan, pendidikan dan penyadaran: membangun kesadaran anti ekstrimisme pada generasi muda perempuan.

“Semoga workshop ini menjadi langkah pertama menuju pemahaman yang lebih dalam tentang peran perempuan dalam melawan ekstrimisme. Harapan kami, melalui diskusi dan kolaborasi, kita dapat membangun dunia yang lebih aman dan inklusif,” ucap Riski Gunawan MPdI selaku Ketua Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan Lampung.

Sementara Siti Wuryan MKomI mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang ekstremisme di kalangan peserta, termasuk perempuan, agar mereka dapat mengenali tanda-tanda dan dampak dan juga sebagai partisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme.