BANDARLAMPUNG - Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengimbau semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tapis Berseri ini.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini melalui akun instagram, Rabu (7/9). "Semua harus terlibat dalam mencegah ancaman DBD. Cara ampuh dan efektif, yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus," kata Bunda Eva, sapaan akrabnya.
Bunda Eva juga mengungkapkan, tim dari Puskesmas diterjunkan melakukan fogging dari rumah ke rumah untuk memberantas nyamuk aedes aegepty.
"Selain itu, dilakukan juga sosialisasi tentang 3M Plus. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD dan menjadikan Kota Bandarlampung lebih bersih lagi," ungkapnya.
"Ingat, salah satu upaya mencegah DBD adalah selalu membersihkan lingkungan disekitar rumah kita," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus DBD di Kota Bandarlampung tercatat meningkat 262 kasus selama Juli dan Agustus 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri menjelaskan, 161 kasus baru terjadi selama Juli dan Agustus ditemukan 101. Kenaikan itu akibat siklus cuaca yang terjadi peningkatan intensitas hujan.
"Iya sedang meningkat, sekarang curah hujan sedang meningkat sehingga nyamuk mudah berkembang biak," kata dia.
Dengan tambahan itu, total kasus DBD di Bandarlampung menjadi 1.187 kasus sejak Januari. Kasus tertinggi terjadi pada Januari yang mencapai 217 kasus. Kemudian Februari 177 kasus, Maret 158 kasus, April 126 kasus dan Mei 126 kasus, dan Juni terdapat 121 kasus.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 571 kasus. Bahkan jumlah tersebut melebihi pada 2020 yang mencapai 1.048 kasus.
"Untuk menekan paparannya, kami telah melakukan pencegahan dengan melakukan pengasapan (fogging) massal di 126 kelurahan, khususnya di daerah yang ditemukan DBD," paparnya.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan," ungkapnya.
Menurut Desti, pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan 3M plus di lingkungan tempat tinggal.
"Masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar nyamuk tidak bersarang di rumah," pungkasnya. (oza)