84 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Bandarlampung Sepanjang Januari-November 2022
BANDARLAMPUNG - Angka peristiwa terjadinya kebakaran di Kota Bandarlampung terus mengalami peningkatan, dari bulan Januari hingga bulan November 2022 terdapat 84 kasus. Dimana angka itu lebih banyak dari 2021 yang terdapat 77 kasus kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung, Sutarno mengatakan, kebakaran tersebut disebabkan beberapa hal, ada akibat korsleting listrik lalu kelalaian penggunaan gas dan juga faktor lainnya.
"Yang paling banyak terbakar adalah pemukiman, dimana faktornya adalah manusia sendiri," ujar Sutarno saat diwawancarai, Kamis (17/11).
Menurutnya, sepanjang tahun ini yang paling besar terbakar yaitu pada saat kejadian di kota Karang, yang menghanguskan puluhan rumah dan menewaskan 2 orang.
Oleh karenanya, untuk antisipasi masyarakat selalu waspada terhadap segala hal yang mudah terbakar dan gunakanlah api sesuai kebutuhan.
"Sebelum meninggalkan rumah pastikan semua peralatan yang akan membuat terbakar aman. Seperti kompor, setrika, kipas angin dan lain sebagainya," himbaunya.
Ia juga mengajak, pada masyarakat yang khususnya tinggal di gang-gang sempit agar parkir kendaraannya jangan di jalan.
"Karena kalau terjadi peristiwa kebakaran kita terganggu karena terhalang aksesnya pada saat kejadian, maka api keburu membesar," tuturnya.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Bandarlampung, otomatis aktifitas masyarakatnya juga meningkat. Oleh karenanya, untuk memenuhi di kota setempat Dinas setempat akan melakukan pengadaan beberapa mobil damkar.
"Saat ini untuk mobil Damkar ada 12 unit dan mobil suplay airnya ada 4 unit mobil. Ini masih kurang, karena untuk memback up se kota Bandar Lampung harus ada 20 unit Damkar dan 6 unit mobil suplay," ungkapnya.
Ia menuturkan, terakhir kali pengadaan pada 2019, yaitu sebanyak 4 unit Damkar. Dimana per unit unitnya sekitar Rp2,2 Miliar.
Dengan masih kurangnya armada, pihaknya kembali mengajukan untuk dilakukan pengadaan.
"Akan dilakukan pengadaan di tahun depan yaitu kalau dananya cukup InsyaAllah ditargetkan 3 Damkar. Pemenuhan ini bertahap, mudah-mudahan sampai 2025 bisa terpenuhi," harapnya.
Selain kekurangan pada armada, Dinas Pemadam Kebakaran yang sudah berdiri sendiri ini juga kekurangan personil. Hal itu membuat Dinas Pemadam Kebakaran akan melatih tenaga kontrak di lingkungan Kota Bandarlampung untuk menjadi anggota personilnya.
"Jumlah personil sebagian ditarik ke BPBD. Jadi untuk sementara di Dinas Pemadam Kebakaran ini ada 186, namun idealnya 280 an personil," ujar Sutarno.
Sutarno menambahkan, untuk memenuhi kekurangan personil tersebut di 2023 informasinya honorer di organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya sebagian akan di tarik ke Pemadam Kebakaran.
"Nanti kita latih dan didik dulu untuk tenaga operasional. Tapi kalau tidak bisa kita kembalikan. Karena untuk menjadi personil BPBD tidak mudah harus bersertifikat," pungkasnya. (oza)