Buka Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia ke-XV, Gubernur Harapkan Peran Serta HOGSI Dalam Pembangunan Kesehatan
Bandar Lampung --- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (PIT HOGSI) ke-XV Tahun 2023 bertempat di Hotel Novotel, Senin (16/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Arinal Djunaidi menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan pertemuan ilmiah guna memantapkan peran HOGSI dalam pembangunan.
"Saya berterimakasih, atas nama pemerintah provinsi Lampung mengapresiasi diadakannya pertemuan nasional ilmiah ini karena semakin memantapkan peran dan posisi HOGSI dalam proses pembangunan bangsa, dengan semakin memantapkan koordinasi dan konsolidasi serta kebersamaan dan kekeluargaan di dalam tubuh organisasi," ucapnya.
Gubernur Lampung berharap melalui pertemuan ini dapat menghasilkan solusi dalam permasalahan yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung. "Pertemuan nasional Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial ini merupakan suatu hal yang ilmiah, saya sangat berharap untuk ada solusi khususnya di Lampung atau Nasional, kita sebagai wadah didalam penyelenggaraan pemerintahan, negara harus hadir, kita harus mewakili itu," lanjutnya.
Gubernur Lampung memandang bahwa sektor kesehatan, pendidikan dan pertanian sebagai sektor penting dalam ekonomi kerakyatan sehingga ketiga hal itu sangat berperan dalam pembangunan.
"Sumber ekonomi kerakyatan itu harus bangkit, karena ekonomi kerakyatan bangkit nilai pendapatan meningkat maka dia bisa merubah. Mudah-mudahan badan usaha milik desa sebagai sumber upaya membangun desa akan ada unsur kesehatan, unsur pendidikan dan unsur pertanian," lanjutnya.
Pada Tahun 2045, Indonesia akan masuk pada usia emas, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa pada saat itu, Indonesia diharapkan bisa menjadi negara dengan pendapatan tinggi setara dengan negara maju, akan tetapi, capaian dari cita-cita tersebut hanya bisa didapatkan jika sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Saya melihat kualitas kesehatan saat ini masih belum optimal. Pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan itu perlu digalakkan. Pembangunan kesehatan tersebut harus diupayakan oleh seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun Pemerintah Pusat dan Daerah," ujar Gubernur.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut dapat dimulai dari pembangunan di desa. "Saya ingin para dokter bersama-sama bisa melirik, memulai desa itu adalah objek kesehatan dan desa itu adalah objek pembangunan sesuai perintah presiden beberapa waktu lalu, bahwa membangun harus dimulai dari membangun untuk kepentingan rakyat," harapnya.
Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini terdapat beberapa indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu dan anak, yaitu angka kematian ibu dan anak, usia harapan hidup, jumlah cakupan pelayanan kesehatan dan lain- lain.
Berdasarkan Data dari World Health Organization (WHO), didapatkan bahwa sekitar 99% kematian ibu terjadi di negara berkembang, dari 95.866 persalinan terdapat 67 kematian ibu.
"Jumlah kematian diluar rumah sakit sangat tinggi terutama di daerah pedesaan yang tidak menggunakan fasilitas kesehatan. Nah oleh karenanya lah, saya berharap pertemuan ilmiah ini jalan terus sejalan dengan mulai melirik bagaimana membangun rakyat yang ada di desa," lanjut Gubernur.
Menyadari hal tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa Provinsi Lampung telah mengerahkan berbagai upaya melalui program 'Lampung Ramah Perempuan dan Anak'.
"Pemerintah Provinsi Lampung terus memperluas adanya desa ramah perempuan dan peduli anak di daerah itu untuk mendukung pemberdayaan perempuan. Pada Tahun 2023 Provinsi Lampung memiliki 30 desa percontohan ramah perempuan dan perlindungan anak," ujar Gubernur.
Lalu, dalam penanganan stunting di provinsi Lampung, Gubernur menyampaikan bahwa pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung menunjukkan tren yang positif.
"Alhamdulillah, terkait penanganan stunting yang juga menjadi pembahasan pada pertemuan ini, pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif, dari 27,28% di Tahun 2016, menjadi 18,5% di Tahun 2021, dan 15,2% di Tahun 2022. Pencapaian di Tahun 2022 ini menempati peringkat ke-3 provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia," ucap Gubernur Lampung.
Dengan pencapaian tersebut Gubernur berharap tidak menjadikan Lampung berpuas diri karena masih ada target 14% yang perlu dicapai di tahun 2024.
"Saya harap agar kita tidak cepat berpuas diri, masih ada target 14 persen yang perlu kita pastikan untuk kita capai di Tahun 2024," tegasnya.
Diakhir Gubernur mengajak Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial dapat memanfaatkan pertemuan ilmiah tahunan sebagai sarana dalam pengembangan kapasitas diri dan organisasi.
"Saya mengajak Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial dapat memanfaatkan pertemuan ilmiah tahunan bagi pengembangan kapasitas diri dan organisasi, sehingga nantinya sebagai organisasi yang bergerak di bagian Obstetri dan Ginekologi, HOGSI kedepannya dapat mempersiapkan langkah solutif dan antisipatif dalam menjalankan perannya sebagai salah satu organisasi terandalkan dalam proses pembangunan bagi Provinsi Lampung," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen PP Pogi dr. Surahman Hakim, Sp.OG, Subsp menyampaikan bahwa tantangan kesehatan reproduksi di Indonesia bukan hanya bagaimana menurunkan angka kematian ibu, mengurangi angka kematian akibat kanker serviks, menurunkan angka kematian bayi, tetapi yang jauh lebih besar bagaimana kita menyiapkan generasi emas untuk Indonesia di masa yang akan datang.
"Indonesia sangat membutuhkan generasi emas yang akan datang dan Ini merupakan andil kita yang memang mempunyai kompetensi kemampuan yang luar biasa dalam hal profesionalisme yaitu bagaimana pendekatan kolaborative, pendekatan komprehensif, pendekatan humanis dalam menjawab tantangan-tantangan tadi," ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Sekjen PP Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga menyampaikan bahwa hal ini merupakan suatu kontribusi dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung.
"Nah ini merupakan kontribusi dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung, ini adalah visi kita, tanggung jawab kita terutama teman-teman kita yang berada di Lampung teman-teman HOGSI dari Lampung," lanjutanya.
Sekjen PP POGI dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan ketersediannya untuk ikut serta bersama-sama membangun Provinsi Lampung. "Di sini kita sebagai pengurus HOGSI, pengurus POGI bersedia sama bersama-sama untuk membangun Provinsi Lampung bagaimana kita memberikan andil yang cukup besar juga untuk sama-sama membangun tantangan kesehatan reproduksi khususnya di Provinsi Lampung," pungkasnya.
Adapun Penyelenggaraan Acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (PIT HOGSI) ke-XV Tahun 2023 ini dimulai dari Pra PIT tanggal 13-15 Oktober 2023 dan PIT tanggal 16-18 Oktober 2023 dan serta telah dilakukan 9 workshop yang diikuti oleh 212 peserta dan 350 peserta yang terdaftar dalam kegiatan Simposium mendatang. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)