Dialog Radar TV, Menakar Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Bupati Lampung Selatan

Dialog Radar TV, Menakar Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Bupati Lampung Selatan

SERAMBI LAMPUNG. COM– Dialog Radar TV bertajuk Halo Lampung membahas menakar kepuasan publik terhadap kinerja Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto.

Edisi Rabu, 31 Juli 2024, dialog yang dipandu host Tasya Aulia menghadirkan dua narasumber, yaitu CEO Disway.id, Ardiansyah dan Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto.

Dialog tersebut membahas hasil survei Disway Riset and Development Jakarta bekerjasama dengan Departemen Riset, Penelitian, dan Pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Group.

Dimana dari hasil pengukuran tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, secara umum didapat angka kepuasan 67 persen dan 33 persen kurang puas.

Ardiansyah menjelaskan, survei tersebut dilakukan langsung di lapangan untuk melihat bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah di berbagai sektornya.

Ada empat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, yaitu Infrastruktur, Administrasi Kependudukan, Kesehatan dan Pendidikan.

"Dari empat sektor ini, angka kepuasan yang berada di atas 60 persen yaitu, layanan administrasi kependudukan di angka 78%, pendidikan 71.20%, dan kesehatan 67.60%," ungkap Ardiansyah.

Kendati demikian, lanjut Ardiansyah, dari keempat tingkat kepuasan yang diukur, infrastruktur menjadi sorotan karena 35 persen responden kurang puas dan 18 persen sangat tidak puas.

"Problem Lampung Selatan ini ada pada infrastruktur jalan. Kependudukan sudah sangat bagus, pendidikan oke, kesehatan juga oke. Tinggal infrastruktur saja yang masih menjadi PR yang harus segera diselesaikan," kata Ardiansyah.

Menanggapi hasil kepuasan publik terhadap kinerjanya, Nanang Ermanto mengatakan, selama menjadi bupati, dirinya mengaku hanya ingin bekerja dan menyelesaikan permaslahan yang ada.

"Jika kita mencari kepuasan, maka hidup ini tidak akan ada puasnya. Saat ini, hanya masyarakat yang dapat menilai secara nyata, apa-apa yang telah pemerintah lakukan," ujar Nanang.

Nanang mengatakan, jika permasalahan yang masih menjadi persoalan masyarakat memang ada pada infrastruktur jalan. Diakuinya permasalahan infrastruktur ini muncul jelang Pilkada.

"Tetapi, kita perlu tahu, jika masalah bukan hanya perihal infrastruktur saja. Kabupaten Lampung Selatan ini begitu luas, 17 kecamatan. Pasti tiap desa dan kecamatan terdapat permasalahan-permasalahan lain seperti halnya kemiskinan ekstrem," kata Nanang.

"Namun, kami akan terus berupaya semaksimal mungkin, untuk merealisasikan keinginan masyarakat yang menjadi aspirasi dibidang infrastruktur jalan ini," tambah Nanang.

Nanang juga menyatkan, jika tidak ada Pilkada serentak, Pemkab Lampung Selatan memiliki anggaran untuk infrastruktur. Tetapi saat ini, anggaran yang ada harus dialokasikan untuk pelaksanaan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.

"Sebetulnya kalau tahun ini tidak ada Pilkada serentak, anggaran kita ada untuk pembangunan infrastruktur. Nah ini yang jadi permasalahan juga, agar masyarakat bisa mengetahui juga bahwa banyak anggaran kita dialokasikan untuk Pilkada serentak," ujar Nanang.

Nanang juga menyampaikan, bahwa dirinya terbuka terhadap kritik dari masyarakat. Menurutnya, kritik-kritik tersebut dapat mengoreksi lebih jauh dan menjadi bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Kami akan menanggapi semua kritisi itu dengan positif. Masyarakat mengkritik pasti sesuai dengan keadaannya. Jadi, akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam mencarikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut," kata Nanang. (Kmf)