Diskes Bandarlampung Catat Ada 920 Kasus DBD Selama Januari Hingga Juni 2022

Diskes Bandarlampung Catat Ada 920 Kasus DBD Selama Januari Hingga Juni 2022
BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung mencatat ada 920 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga Juni 2022.
Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/6). "920 kasus DBD ini hampir di 20 kecamatan di Bandarkampung, dari Januari hingga hari ini. Tapi yang terbanyak sementara ini Rajabasa dan Kemiling. Dimana untuk Rajabasa bulan Juni ada 4 kasus," katanya. 
Jumlah DBD tahun ini melebihi kasus tahun lalu, dimana selama 2021 tercatat ada 571 kasus di Kota Tapis Berseri ini.
"Januari ada 217 kasus, Februari 177, lalu Maret 158 kasus, April 126 kemudian Mei 126 dan Juni per hari ini ada 116 kasus. Jadi ada 920 kasus," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya menyampaikan, agar tidak semakin meluas pihaknya rutin melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa, karena saat ini daerahnya menjadi terbanyak menyumbang kasus DBD. 
 
"Namun jentiknya masih ada yang dapat berkembang lagi. Kita gerakkan ke lurah-lurah untuk bergotong royong membersihkan sarang nyamuk lalu door to door memberikan bubuk Abate ke masyarakat," kata Hendry.
Gotong royong tersebut, jelasnya, dilakukan setiap akhir pekan agar masyarakat bisa hadir semua.
"Terakhir di Kelurahan Rajabasa Jaya dan Pramuka yang kasus tinggi kita lakukan pengasapan hingga sebulan dua kali pengasapan. Kita juga libatkan aparatur setempat untuk melakukan sosialisasi pencegahan," kata dia.
Hendry menyampaikan, sosialisasi hingga pembagian bubuk Abate ini merupakan komitmen dari Wali Kota untuk menanggulangi DBD.
"Karena di Rajabasa juga banyak tanah kosong dan rawa. Selain itu penyebab banyak nyamuk juga karena di vas bunga dengan diisi air itu juga ada. Karena nyamuk ini berkembang biak di air vas bunga itu," ungkapnya.
Sementara itu, dengan adanya kasus tersebut beberapa rumah sakit di Bandaampung hingga saat ini juga masih merawat pasien DBD. Seperti halnya di rumah sakit Urip Sumoharjo.
 
"Jumlah pasien DBD yang dirawat hari ini ada 4 orang," kata Kasubag Bagian Informasi RS. Urip Sumoharjo, Yetti.
Sementara itu, Kasubag Humas Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung, Alquirina mengatakan, untuk kasus DBD di rumah sakit Imanuel sendiri dari awal Juni hingga hari ini ada 66 orang.
"Pasien DBD rawat inap dari awal Juni sampai dengan hari ini ada 66 orang. Lalu rawat jalan ada 16 orang, kemudian yang dirawat 1 orang dan yang meninggal 3 orang," kata dia. (oza)