Mahasiswa Unila Akan Bentuk Desa Pancasila di Kabupaten Lampung Selatan
LAMSEL – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menerima mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang akan melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat Unila yang bertujuan untuk membentuk Desa Pancasila di Kabupaten Lampung Selatan itu, berlangsung di Kantor Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Jumat (11/8/2023).
Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut merupakan bagian dari bentuk kepedulian Civitas Akademika Unila dalam rangka menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Unila, Yusdhiyanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan gagasan dari Bupati Lampung Selatan agar seluruh desa di Lampung Selatan dapat menanamkan dan menjalankan nilai-nilai Pancasila.
“Ini gagasan dari pak bupati. Dengan salah satu cara kita adalah selalu terus menyuarakan dan mengingatkan, baik kepada generasi tua, generasi muda sampai kepada seluruh kalangan masyarakat,” ujar Yusdhiyanto.
Menurut Yusdhiyanto, dengan menjalankan prinsip dan nilai-nilai Pancasila, diharapkan masyarakat tidak dapat terpecah belah.
“Maka ini pentingnya kita harus sama-sama bersinergi untuk dapat mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam hal pergaulan kita sehari-hari baik di pemerintah maupun di masyarakat,” kata Yusdhiyanto.
Sementara, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menyampaikan, di Kabupaten Lampung Selatan sendiri, program Desa Pancasila sudah dimulai sejak April 2022 lalu.
Dimana, awal pembentukannya berada di Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung.
“(Desa Pancasila) ada di Kecamatan Katibung. Itu merupakan pilot project bagi desa lainnya di yang akan membentuk Desa Pancasila di Kabupaten Lampung Selatan,” ujar Nanang.
Nanang juga mengatakan, pembentukan Desa Pancasila itu diharapkan agar masyarakat dapat memahami makna yang terkandung dalam lima Pancasila itu, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus paham apa isi dari lima Pancasila. Karena isi Pancasila itu yang kita terapkan, bukan perbedaan-perbedaan yang di kedepankan. Tapi bagaimana kita dapat mencapai nilai-nilai dari Pancasila itu untuk mencapai sila kelima, maka daei itu dibutuhkan suatu kekuatan,” ujarnya.
Nanang melanjutkan, dengan adanya kegiatan tersebut, kiranya dapat menjadi contoh dalam implementasi wawasan kebangsaan dari empat pilar, antara lain Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Dengan empat pilar ini diharapkan nantinya dapat dijadikan pilot project dalam rangka pengamalan sila-sila dari Pancasila. Sekaligus untuk merajut kebhinekaan mulai dari tingkat bawah,” kata Nanang. (Nsy/red)