Realisasi Investasi di Bandar Lampung Capai Rp4,039 Triliun Sepanjang 2022
BANDARLAMPUNG - Realisasi investasi di Kota Bandar Lampung sepanjang 2022 mencapai Rp4,039 triliun dari yang ditargetkan pemerintah provinsi sebesar Rp1,6 Triliun.
Total realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung, Muhtadi A. Temenggung, saat diwawancarai, Minggu (26/2/2023). "Realisasi investasi hingga triwulan ke lV selama 2022 di Bandar Lampung total baik PMA maupun PMDN itu sebesar Rp4,039 triliun. Yang terdiri dari PMDN sebesar Rp1,52 triliun, kemudian PMA senilai Rp2,51 triliun," ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, dari capaian realisasi investasi tersebut yang paling besar baik itu PMA maupun PMDN yaitu dari sektor tersier, dimana nilai PMDN nya senilai Rp1,22 triliun, lalu untuk PMA Rp1,18 triliun.
Kemudian selanjutnya pada sektor sekunder untuk PMDN sebesar Rp296,9 miliar, sedangkan untuk PMA nya sendiri Rp1,32 triliun.
"Kemudian realisasi yang paling kecil ada pada sektor primer dengan nilai investasi PMDN sebesar Rp3 miliar, sedangkan pada PMA tidak ada realisasi," ungkapnya.
Dengan demikian, jelas Muhtadi, nilai realisasi tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2021.
"Harapan kita pasca pandemi covid-19. Kota Bandar Lampung ini menjadi salah satu daerah tujuan investasi para pelaku usaha. Dan kita, sebagaimana yang disampaikan ibu Walikota terbuka atas investasi apapun itu," kata dia.
Akan tetapi, kata Muhtadi, meski terbuka lebar, namun pihaknya tetap menghimbau agar para pelaku usaha taat pada aturan.
"Artinya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah harus benar-benar diikuti. Jangan sampai mereka melakukan investasi tapi perizinannya tidak sesuai atau tidak memperdulikan kerusakan lingkungan," jelasnya.
Pasalnya, dengan banyaknya investasi di Bandar Lampung ini bukan hanya sebagai pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi akan semakin menyerap tenaga kerja.
"Artinya pengangguran bisa kita minimalkan. Selain itu pendapatan daerah juga terutama di bidang jasa seperti hotel, hiburan, restoran ini bisa memberikan peningkatan pendapatan daerah," tuturnya.
Muhtadi menambahkan, untuk target investasi di Bandar Lampung pada 2023 pihaknya belum mendapatkan target yang diberikan provinsi.
Akan tetapi, presiden sudah menetapkan target nasional itu sebesar Rp1.400 triliun. Sedangkan dari nilai itu Provinsi Lampung mendapatkan target sebesar Rp11 triliun.
"Mudah-mudahan Rp11 triliun ini bisa dicapai oleh kabupaten dan kota se provinsi Lampung, termasuk kita Bandar Lampung," pungkasnya. (oza)