Stok Cukup, Tapi Harga Beras di Pasar Inpres Kalianda Masih Tinggi 

Stok Cukup, Tapi Harga Beras di Pasar Inpres Kalianda Masih Tinggi 
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin bersama KUPT Pasar Inpres Kalianda Ella Agustianus cek langsung stok beras di pasar inpres kalianda lamsel ( poto Ferdi).

SERAMBI LAMPUNG.COM - Stok beras di bilangan Pasar Inpres Kalianda, Lampung Selatan masih aman. Hanya saja, harga beras di pasar tradisional tersebut masih terbilang tinggi.

Hal itu diungkapkan KUPT Pasar Inpres Kalianda, Ella Agustianus usai mendampingi Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, saat melakukan sidak harga beras di Pasar Inpres dan Bulog, pada Jumat (16/02/2024).

"Stok beras saat ini sebetulnya melimpah, ketersedian aman sampai lebaran. Hanya saja harganya yang masih melonjak," kata Ella saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, fenomena lonjakan harga beras di bilangan pasar Kalianda tersebut sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Kendati begitu, kata Ella, untuk harga komoditas lainnya masih terbilang normal.

"Kenaikan harga beras ini sudah terjadi dua bulan belakangan. Tapi kenaikannya gak langsung tinggi, namun secara bertahap. Sementara harga kebutuhan yang lain masih stabil," ujar Ella.

Dikatakan Ella, untuk harga beras Premium saat ini mencapai Rp16.500 perkilo, lalu harga beras premium nomor dua Rp14.000 perkilo. Sedangkan untuk beras nomor 3 harganya mulai dari Rp12.500 sampai dengan Rp13.000 perkilonya.

"Di pasar Inpres ini juga ada yang menjual beras SPHP dari bulog dengan harga terjangkau Rp10.900 perkilo," jelas Ella.

Penyebab kenaikan harga beras tersebut, Ella bilang, tak terlepas dari pengaruh cuaca saat ini, sehingga pasokan beras dari petani terjadi penurunan.

"Kalau kita dengar-dengar memang saat ini petani banyak yang belum panen karena mungkin efek cuaca jarang hujan," kata Ella.

Sementara melambungnya harga beras saat ini mulai banyak dikeluhkan warga. Salah satu warga menilai, hal itu dapat mempengaruhi harga jual kebutuhan lainnya.

"Pusing juga kalo lagi mahal begini. Takutnya nanti harga kebutuhan pokok lainnya juga ikut naik, ditambah lagi bulan depan sudah masuk bulan puasa," kata warga Kalianda bernama Wati. (Frd)