Pemkot Bandarlampung Akan Kembali Menggelar Bazar Pasar Murah di 16 Kecamatan
Bandarlampung - Pemerintah kota (Pemkot) Bandarlampung akan kembali menggelar bazar pasar murah di 16 kecamatan, setelah sebelumnya menggelar di 4 kecamatan. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban masyarakat.
Bazar pasar murah minyak goreng juga akan berlanjut hingga menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H.
Demikian diungkapkan Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana saat ditemui di lokasi p bazar pasar murah di Lapangan Bola Nilakandi, Kecamatan Bumi Waras, Senin (14/2).
"Nanti akan kita lakukan per kecamatan, ini sudah kita lakukan di 4 kecamatan. Jadi tinggal 16 kecamatan lagi, yang ini bertahap," ujar Bunda Eva, sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini juga meminta, masyarakat tidak perlu panic buying saat membeli minyak goreng di pasar murah kecamatan.
“Masih ada 3 putaran lagi pasar murah, yaitu menyambut puasa, pertengahan puasa, dan menyambut Idul Fitri,” ungkapnya.
Bunda Eva mengimbau, masyarakat tetap tertib dan sabar meski pembelian minyak goreng di pasar murah dibatasi hanya 2 liter per orang dengan harga Rp14.000 per liter sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Bunda Eva juga optimis, pasokan minyak goreng tersedia di Bandarlampung sebelum memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Insyaallah, kita lihat saja mudah-mudahan dalam minggu ini distributor minyak goreng terutama minyak curah bisa aman untuk Bandarlampung,” kata dia.
Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, I Kadek Sumartha mengatakan, konsumsi minyak goreng di kota setempat mengalami peningkatan 5-10 persen setiap menjelang hari raya Idul Fitri. Pada hari biasa, konsumsi masyarakat mencapai 2.536 ton per bulan.
Dia menjamin pasokan minyak goreng di pasar tradisional tetap tersedia.
“Kalau masalah ketersediaan, cukup, cuma harganya di atas HET terutama minyak curah,” kata dia.
Kadek menambahkan, harga minyak goreng di pasar modern tetap sesuai HET karena sudah mendapatkan pasokan dari Kementerian Perdagangan.
Kadek menjelaskan, pemerintah kota berupaya menurunkan harga minyak goreng dengan menggelar operasi pasar murah.
“Ini kan ada intervensi dari pemerintah, minyak goreng dijual dengan HET,” tutup dia.
Sementara itu, Sinta, pengunjung bazar pasar murah di Bumi Waras menyampaikan, bahwa dengan adanya pasar murah sangat membantu masyarakat, terlebih minyak goreng saat ini sedang mahal dan sulit mendapatkannya.
"Tapi kalau untuk saat ini seharusnya dijaga dan diawasi dengan ketat ya. Karena antusiasme masyarakat juga kan tinggi. Karena selama ini banyak pasar murah yang akhirnya menimbulkan kerumuman, jangan sampai menjadi kluster penyebaran Covid-19," ujarnya.
Ia juga berharap, pasar murah ini bukan kali ini saja digelar, namun seterusnya. "Ya kita maunya minimal sebulan atau 2 bulan sekali dilakukan. Kan lumayan untuk membantu," katanya. (oza)