Ratusan Peserta Ikuti Lomba Jajanan Pasar di Bandarlampung Expo

Ratusan Peserta Ikuti Lomba Jajanan Pasar di Bandarlampung Expo
BANDARLAMPUNG - Sebanyak 126 peserta mengikuti lomba masakan tradisional khas Lampung dan jajanan pasar tingkat kelurahan, yang dilaksanakan di Lapangan Stadion Mini Way Dadi, Kamis (21/7). 
Acara yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke 340 Kota Bandarlampung itu melibatkan chef professional sebagai jurinya.
Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengatakan, lomba hari ini untuk membuat makanan sehat dan bergizi untuk cegah stunting. Menurutnya, makanan murah meriah yang dibuat ini nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat.
"Kalau kita lihat tadi makanannya enak semua. Tapi Bunda tidak tahu yang menilai kan chef seperti apa, bunda tidak mengerti. Tapi setelah ini kita minta chef untuk membantu PKK untuk mensosialisasikan makanan gizi sehat untuk anak-anak kita dan warga Bandar Lampung," ujar Bunda Eva sapaan akrabnya saat meninjau lokasi perlombaan, Kamis (21/7). 
Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini menyampaikan, makanan yang diperlombakan ini harus menggunakan bahan lokal yang ada di setiap daerahnya masing-masing. Seperti singkong, mantang, pisang dan lain sebagainya.
 
"Ini bisa memotivasi kita bahwa makanan murah itu banyak yang sehat, bagus dan layak. Jadi ayo kita populerkan makanan khas daerah kita sendiri," katanya.
 
Salah satu anggota Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI), Dian Pustika mengatakan, lomba jajanan pasar dan makanan khas Lampung ini diikuti 126 peserta. Jumlah tersebut diperoleh dari setiap kelurahan yang ada di kota setempat.
"126 peserta ini akan dinilai dari kreatifitas, rasa dan penampilan dari sebuah makanan yang mereka buat," ujarnya.
Menurutnya, setelah dilihat tadi sudah ada peserta yang berpotensi untuk jadi pemenangnya.
"Yang berpotensial pemenang itu dari rasa yang menggunakan panganan lokal seperti singkong, pisang dan jagung," kata dia.
 
Sementara itu, Tina peserta dari Kelurahan Sukabumi Indah memberitahu peraturan lomba masak ini, katanya jajanan pasar yang bahan dasarnya dari umbi-umbian, sayur dan ikan tidak boleh melebihi baudget yang telah ditentukan yaitu 200 ribu.
"Bagaimana caranya setiap peserta dengan dana Rp200 ribu bisa membuat makanan, tidak boleh lebih tapi kalau kurang tidak papa. Selain itu kita tidak boleh memakai pengawet, pewarna, pengembang dan penyedap rasa," ungkapnya. (oza)